Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bunda Julie, Gua Jepang dan Potensi Wisata di NTT

16 Juni 2022   15:24 Diperbarui: 17 Juni 2022   02:30 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potensi wisata di NTT (dokpri) 

Bunda Julie memberi penegasan terhadap beberapa hal penting untuk mendorong masyarakat setempat mengembangkan diri mereka. Menata lokasi yang menyimpan sejarah dengan baik, tanpa mengubah nilai cerita sebuah sejarah yang ada.  Dari segi budaya juga harus dipertahankan, karena budaya adalah identitas sebuah tempat.

Pengembangan SDM 

Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam industri pariwisata. Untuk sebuah wisata sejarah, generasi muda perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat menuturkan sejarah serta menyampaikan informasi lainnya dengan benar dan akurat.

Pada kesempatan yang sama, Bunda Julie berharap agar tokoh adat maupun budaya dapat mengajarkan pada generasi muda tentang budaya Natoni (tuturan adat), sehingga generasi muda dapat memelihara dan mencintai warisan budaya leluhur yang sangat indah dan tidak ternilai harganya.

Bunda Julie bersama tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat di Fatusuba (Dokpri)
Bunda Julie bersama tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat di Fatusuba (Dokpri)

Saat ini, pengembangan SDM di Kampung Bonen sudah mulai dilakukan bekerjasama dengan gereja setempat yang memiliki misi untuk mengembangkan pariwisata di Fatusuba. 

Pendeta Gereja GMIT Mizpa Bonen,  Pdt. Deazsy Liu-Tatengkeng,  siap mendukung pengembangan pariwisata dengan mengembangkan kurikulum yang didalamnya memuat pelajaran tentang Bahasa Inggris dan Jepang, IT dan leadership, seni dan musik; dan menenun, tataboga dan handicraft.

Bunga kering hasil karya Ibu Maria Nabu (dokpri)
Bunga kering hasil karya Ibu Maria Nabu (dokpri)

Jika semuanya dikemas dengan baik maka akan menarik kunjungan wisatawan dan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ekonomi kreatif yang sangat baik untuk kesejahteraan masyarakat lokal.

Kupang, 16 Juni 2022

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun