Mohon tunggu...
Jun
Jun Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Jari jemari, satu-satunya yang aku miliki tuk menyambung hari!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak-Anak Tanah

17 Juni 2022   17:35 Diperbarui: 17 Juni 2022   17:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari sore itu menyanjung malam

Anak-anak tanah mendiskusikan mimpi

Dalam deburan debu di satu pojok bumi

Bahwa relativitas kebenaran mengikuti arah kepentingan penguasa

Kata-kata pecah dari bibir yang terkatup di hadapan bulir rupiah

Sementara Ilah menjadi dalih pembenaran yang akurat

Sungguh telah firman Tuhan menjadi legitamasi ego intelektual yang membosankan

Desir angin masih menderu pelan

Mentari sore itu menyanjung malam

Anak-anak awan melepaskan lelah dalam pangkuan surga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun