Mohon tunggu...
thamzilthahir tualle
thamzilthahir tualle Mohon Tunggu... journalist -

lahir di makassar. selalu mencoba menulis apa adanya bukan ada apanya!

Selanjutnya

Tutup

Money

Asmalang Tak Semalang Otoyota Raksasa

25 Juli 2011   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"Kalau tidak salah 113 KK yang jadi sopir, atau karnet truk, raksasa. Ada yang Dyna atau 10 roda, tapi sedikit. Bisa dihitung jari,"  kata Andi Juhamri, mantan Ketua RW II, Kassi.

Kampung Kassi, berjarak 15 km tenggara Pangkajene, ibu kota kabupaten Pangkep. Dengan angkutan umum bisa ditempuh 30 menit. Pangkep sendiri berjarak 63 km sebelah timur Makassar. Kampung ini berada di celah cadas gugusan pegunungan batu kapur, material utama semen.

Batu gunung yang dipakai sebagai pondasi bangunan di beberapa kabupaten penyangga  Kota Makassar , berasal dari lima dusun di Tonasa; Jennae, Mangemba, Sepe-sepe, Majennang, dan Kuari. Sekitar 2 km arah utara Kassi, ada Dusun Jennae. Ini adalah kampung penghasil batu gunung dan batu kapur.
"Sepertinya tak pernah habis-habis ini otoyota raksasa bawa batu gunung,' kata Cumming, pemilik bengkel las Nur, yang berada di poros jalan Kassi-Jennae.

Selain pengakut batu gunung, para pemilik truk di Kassi juga adalah transporter  Semen Tonasa kantongan ke kabupaten yang di Sulsel. Aktivitas mengakut semen praktis terhenti pascatahun 1984, aktivitas pabrik Tonasa unit I dialihkan ke Unit II di Desa Siloro, Kecamatan Bungoro, Pangkep, -- sekitar 21 km sebelah tenggara Tonasa.

Oto Baru dari NV Hadji Kalla

Sekitar awal tahun 1980-an, saat masih jadi sopir , Like pernah menemani bosnya membeli seunit otoyota raksasa di dealer resmi Toyota di Makassar, NV Hadji Kalla.  "Saya ingat betul saya bawa mobil baru itu dari Pasar Sentral (Jalan Cokroaminoto) ke Jalan Nusantara, pangkalannya bos, waktu itu Hadji Kalla masih hidup."
Hadji Kalla adalah bapak Jusuf Kalla, pendiri sekaligus diler pertama mobil Toyota di Indonesia timur.  PT Bumi Karsa, perusahaan kontraktor nasional yang benaung di bawah Kalla Group, hingga kini masih memiliki banyak jenis DA-110 .

Saat menelusuri kata "Toyota Truk DA-110,"  search engine Google menemukan laman;  http://www.lpjk.org/modules/2010/detail_registrasi_badan_usaha.php?action=Peralatan&ID_Badan_Usaha=37590&ID_Propinsi=20. Isinya data akuntasi PT Bumi Karsa.. Di laman ini, tercatat masih memiliki 28 unit otoyota raksasa.  Sederhananya, ada 22 unit dump truck  8 Ton/110Hp Toyota DA 110  buatan 1979 hingga 192, dan 6 unit truk jenis tanki, pengakut air dan bahan bakar minyak kebutuhan internal.

Di awal akhir dekade 1970-an hingga pertengahan 1990-an, otoyota raksasa di Sulsel, masih mendominasi pasar truk. Mobil didatangkan dari Jakarta lalu ditata di kantir yang berdekatan dengan Kawasan Industri Makassar Semuanya dipasok NV Hadji Kalla. Showroom otoyota raksasa berada di Jl Perintis  Kemerdekaan Km 17. Ini sekaligus kantor PT Bumi Karsa..

Tak ada data rinci dan valid soal populasi otoyota raksasa di Sulsel. Di jalur trans Sulawesi dan pelabuhan, dan  pangkalan pabrik, mobil ini masih banyak melaju dengan suara khas.  Diperkirakan jumlahnya, kini masih ada sekitar 2.500 unit yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Sulsel dan seratusan di 5 kabupaten di Sulawesi Barat.

Meski tak lagi dominan, di trans Parepare-Makassar, otoyota raksasa masih eksis di Sulsel. Kira-kira Diasumsikan, dari 10 kendaraan jenis truk yang melintas di sekitar 148 km, masih ada 1 hingga 2 jenis  truk yang ber daya muat 7-8 ton ini.  Artinya, jika truk Toyota seri DA-80 hingga DA-100 diproduksi sekitar awal 1970-an, berarti keberdaan otoyota raksasa di pulau Sulawesi sudah nyaris empat dekade, atau 40 tahun.

Artinya, jika masih lalu lalang dan menjadi tranportasi utama di jalan negara, berarti dokumen kendaraan mereka masih lengkap.
* **

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun