Biasanya, brand akan berusaha mati-matian agar konsumen atau masyarakat tidak salah menyebutkan nama brand. Salah penyebutan atau pengucapan akan membuat image brand tersebut menjadi buruk.
Selain itu, bisa kehilangan potensi bisnis karena hilangnya loyalitas pelanggan. Karena itu, tdak sedikit brand "mengedukasi" masyarakat bagaimana menyebutkan brand tersebut dengan baik dan benar. Â
Namun, tidak demikian dengan Head & Shoulders Indonesia. Brand ini justru tampaknya sengaja membiarkan masyarakat atau konsumen menyebut brandnya dengan penyebutan yang salah.
Terlihat dari nama akun media sosial brand ini yang baru-baru ini berubah menjadi 'Het & Soldier' di Instagram dan 'Het en Soder' di TikTok. Perubahan nama akun media sosial ini diiringi dengan kampanye Bebas Ketombe Berharihari.
Ayu Aradhita, Brand Director Haircare P&G Indonesia mengatakan penyebutan brand yang sesuai dengan lidah masyarakat ini diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih percaya diri menyebutkan nama mereknya sesuai gaya masing-masing.
Ia menyebut pada tahun-tahun sebelumnya, tepatnya pada 2019, Head and Shoulders Indonesia juga merilis sampo salah eja edisi terbatas, di antaranya yaitu 'Het & Soljer', 'Hat & Shoulders', dan 'Hed & Suljer'.
Melalui pendekatan "salah eja" ini, brand ingin merangkul lintas generasi dan usia untuk beralih menggunakan produk sampo yang mampu menghilangkan ketombe basah dan memberikan perlindungan kulit kepala berhari-hari, bahkan di waktu tanpa keramas.
Keunikan penyebutan merek Head & Shoulders ini masih terus bergulir di masyarakat. Salah satunya terlihat dari pengguna TikTok dengan username @akhirnyadownloadt1ktok, yang akrab disapa dengan Ardi.
Dalam videonya, tampak seorang ibu yang sedang berbelanja di minimarket dan mencari sampo di rak-rak toko. Si ibu ini Tidak mencari sampo sambil menyebutkan nama sampo dengan gaya bicaranya yang khas.
Ibu tersebut tetap bersikeras mencari sampo Head & Shoulders dengan gaya pengucapannya, hingga berhasil menemukannya. Video tersebut hingga saat ini telah ditonton lebih dari 20 juta kali dan disukai oleh lebih dari 2 juta pengguna.
"Terima kasih kepada Ibu Dian dan Ardi karena telah menghibur masyarakat luas melalui konten yang dibagikan beberapa waktu lalu. Konten tersebut menjadi salah satu bentuk relevansi merek kami di tengah konsumen, terutama lewat keunikan cara penyebutan Head & Shoulders yang ternyata juga dirasakan oleh sebagian besar konsumen kami," ucap Ayu.
Melalui kampanye ini pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia, bahwa tidak masalah bagaimana cara penyebutan merek brand tersebut. Terpenting dengan menggunakan sampo dari Head & Shoulders maka masalah ketombe pada kulit kepala dapat teratasi.
Kolaborasi bersama Head & Shoulders turut berhasil membawa Ibu Dian, yang juga akrab disapa 'Lord', dan Ardi sebagai bintang dalam video iklan digital terbaru yang telah tayang di kanal YouTube Head & Shoulders.
Brand ini juga membuka kesempatan bagi publik untuk berpartisipasi dalam audisi online #BintangIklanHS. Para peserta terpilih berkesempatan tampil dalam iklan dan beradu akting langsung dengan figur ternama Joe Taslim dan Boiyen.
Kolaborasi ini berhasil mencuri perhatian dan mendapat respons positif dari masyarakat luas. Inisiatif ini menjadi langkah baru bagi brand tersebut dalam menghadirkan kampanye yang lebih inklusif.
"Upaya kami untuk berkolaborasi dengan konsumennya dalam kampanye ini menjadi bukti bahwa suara konsumen adalah bentuk ulasan paling jujur sekaligus penting untuk didengarkan," lanjut Ayu.
Ia mengatakan, kampanye ini menandai pertama kalinya menggandeng konsumen loyal dalam satu kampanye. Tampil bersama dengan aktor internasional dan Brand Ambassador brand tersebut, Joe Taslim. Selain itu, memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan komedian perempuan Indonesia, Boiyen.
Heru Syahdio, Brand Communications Hair Care P&G Indonesia menambahkan tujuan utama dari kampanye ini adalah sebagai upaya mengedukasi masyarakat Indonesia. Bahwa penting menjaga kebersihan kulit kepala dari ketombe basah. Mengedukasi masyarakat bagaimana memilih produk yang mampu membuat kulit kepala tetap terlindungi berhari-hari, bahkan di hari tanpa keramas.
Di kesempatan lain, Ibu Dian yang telah diundang sebagai salah satu tamu di podcast Raditya Dika juga sempat membagikan testimoninya tentang alasan memilih Head & Shoulders sebagai sampo anti ketombe andalan keluarga.
Ia, katanya, sudah memakai Head & Shoulders sejak dulu, waktu bentuknya masih bubuk. Dulu, cara pakainya dilarutkan ke air lalu digosok-gosok ke kepala. Sekarang bentuknya sudah cair dan ia masih setia menggunakannya. Terlebih ia tinggal di Bali. Cuacanya panas. Membuatnya gampang berkeringat dan kulit kepala berminyak hingga memunculkan masalah ketombe.
"Pengalaman syuting bersama Head & Shoulders kemarin juga menjadi pengalaman berharga bagi saya dan Ardi karena bisa berkolaborasi dengan brand sampo anti ketombe yang sudah saya percaya dan memang saya dan keluarga gunakan sehari-hari."
Kesalahan ejaan kini bisa menjadi peluang tersendiri untuk menarik perhatian masyarakat terhadap suatu brand. Kesalahan ejaan justru meningkatkan daya tarik merek tersebut. Head & Shoulders membuktikan hal itu.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI