Pernah gak sih merasa habis makan besar, tapi beberapa jam kemudian tiba-tiba pengin banget makan mie?
Atau di sore hari, mendadak muncul keinginan kuat buat ngemil cokelat, minum es boba, atau jajan gorengan?
Padahal tahu itu semua tak selalu baik untuk tubuh, tapi rasanya susah banget ditahan. Akhirnya merasa bersalah sendiri dan mengira semua itu karena kamu lemah, kurang niat diet, atau sekadar gak disiplin.
Padahal bisa jadi, tubuhmu sebenarnya gak salah. Tubuh sedang mencoba bicara, mengirim sinyal bahwa ada kebutuhan tertentu yang belum terpenuhi.Â
Masalahnya, kita sering salah paham dalam menerjemahkan sinyal itu. Kita mengira pengen makanan A, padahal yang dibutuhkan sebenarnya kandungan B.Â
Ketika merasa bersalah, mungkin sudah waktunya kita belajar mengenali pesan dari tubuh kita sendiri.
Ngidam bukan kelemahan. Dalam banyak kasus, itu justru petunjuk bahwa tubuh sedang mencoba menjaga keseimbangan.Â
Nah, daripada langsung menyerah pada craving dan makan sembarangan, kita bisa mulai mengamati apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuh saat keinginan itu muncul.
Belajar Membedakan Keinginan dan Kebutuhan Tubuh
Saat kamu merasa ingin banget makan mie, bisa jadi tubuhmu sedang butuh asupan karbohidrat. Tapi sayangnya, mie instan atau roti tawar hanya mengandung karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh dan cepat bikin lapar lagi.Â
Akhirnya, kamu masuk ke siklus makan-kenyang-lapar lagi. Tubuh sebenarnya lebih butuh karbohidrat kompleks yang bisa didapat dari nasi merah, kentang kukus, ubi ungu, atau bahkan oatmeal.Â