Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ngidam Mie, Cokelat, atau Junk Food? Mungkin Tubuhmu Sebenarnya Butuh Ini

29 Juni 2025   16:21 Diperbarui: 2 Juli 2025   11:39 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah gak sih merasa habis makan besar, tapi beberapa jam kemudian tiba-tiba pengin banget makan mie?

Atau di sore hari, mendadak muncul keinginan kuat buat ngemil cokelat, minum es boba, atau jajan gorengan?

Padahal tahu itu semua tak selalu baik untuk tubuh, tapi rasanya susah banget ditahan. Akhirnya merasa bersalah sendiri dan mengira semua itu karena kamu lemah, kurang niat diet, atau sekadar gak disiplin.

Padahal bisa jadi, tubuhmu sebenarnya gak salah. Tubuh sedang mencoba bicara, mengirim sinyal bahwa ada kebutuhan tertentu yang belum terpenuhi. 

Masalahnya, kita sering salah paham dalam menerjemahkan sinyal itu. Kita mengira pengen makanan A, padahal yang dibutuhkan sebenarnya kandungan B. 

Ketika merasa bersalah, mungkin sudah waktunya kita belajar mengenali pesan dari tubuh kita sendiri.

Ngidam bukan kelemahan. Dalam banyak kasus, itu justru petunjuk bahwa tubuh sedang mencoba menjaga keseimbangan. 

Nah, daripada langsung menyerah pada craving dan makan sembarangan, kita bisa mulai mengamati apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuh saat keinginan itu muncul.

Belajar Membedakan Keinginan dan Kebutuhan Tubuh

Saat kamu merasa ingin banget makan mie, bisa jadi tubuhmu sedang butuh asupan karbohidrat. Tapi sayangnya, mie instan atau roti tawar hanya mengandung karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh dan cepat bikin lapar lagi. 

Akhirnya, kamu masuk ke siklus makan-kenyang-lapar lagi. Tubuh sebenarnya lebih butuh karbohidrat kompleks yang bisa didapat dari nasi merah, kentang kukus, ubi ungu, atau bahkan oatmeal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun