Yang paling menyebalkan dari semua ini? Ketika kita akhirnya bisa tidur, otak masih sempat mimpiin kerjaan. Bangun pagi dalam keadaan lelah itu rasanya seperti dikerjain semesta.
Kita pun akhirnya memasuki siklus yang melelahkan: overthinking di malam hari, tidur nggak nyenyak, bangun kurang semangat, kerja setengah hati, lalu overthinking lagi. Begitu terus.
Dan pelan-pelan, itu memengaruhi produktivitas, mood, bahkan kesehatan mental.
Saatnya Bergerak: Tubuh yang Lelah Bikin Pikiran Lebih Tenang
Kalau kamu menunggu solusi instan, sayangnya tidak ada. Tapi ada satu hal sederhana yang bisa jadi game-changer: olahraga.
Bukan dalam artian kamu harus jadi atlet lari atau angkat beban tiap hari. Tapi cukup membiasakan tubuh bergerak secara rutin, meski hanya 15-30 menit per hari sudah bisa membantu banget menenangkan kepala.
Saat tubuh kita aktif bergerak, otak akan melepaskan endorfin, semacam "hormon bahagia" yang membantu mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati. Bahkan olahraga ringan seperti jalan cepat, yoga, atau stretching bisa menurunkan ketegangan pikiran dan bikin tidur lebih nyenyak.
Dan yang paling menarik: orang yang rutin olahraga cenderung lebih bisa melepaskan beban pikiran di malam hari, karena tubuh mereka secara alami lebih rileks.
Bukan Soal Jadwal, Tapi Prioritas
Kadang kita merasa tidak punya waktu untuk olahraga. Padahal waktu 15 menit scrolling TikTok atau 20 menit galau di kasur bisa dialihkan jadi sesi gerak tubuh. Bisa sambil nonton, sambil dengerin podcast, bahkan sambil ngobrol di telepon.
Ini bukan soal nambah kerjaan baru. Justru ini bentuk kebaikan untuk diri sendiri---agar malam tidak lagi jadi ladang kekhawatiran, tapi ruang untuk pulih.