Di media sosial, kita melihat orang lain sukses dengan caranya, sedangkan kita sendiri mungkin bertanya-tanya, “Apakah aku sudah menyerah pada diriku sendiri?”
Penting untuk menyadari bahwa realita hidup seringkali menuntut kita beradaptasi. Menjadi dewasa berarti membuat pilihan-pilihan sulit, termasuk ketika pilihan itu terasa menjauhkan kita dari mimpi atau jati diri.
Tapi bukan berarti itu menjadi kegagalan. Itu adalah bagian dari bertahan hidup.
Banyak orang yang mengira jadi diri sendiri berarti harus selalu mengikuti hati, idealisme, dan passion tanpa kompromi.
Padahal, di dunia nyata, menjadi diri sendiri juga bisa berarti mampu membuat keputusan sulit sambil tetap menjaga nilai-nilai dasar kita.
Memang terkadang, jadi diri sendiri bukan soal pekerjaan apa yang kita lakukan, tapi bagaimana kita melakukannya dengan integritas, tanggung jawab, dan kesadaran.
Menemukan Ruang untuk Tetap Otentik
Di tengah segala keterbatasan, kita masih bisa mencari ruang untuk tetap otentik.
Meski tidak bisa sepenuhnya mengikuti passion, kita bisa menyisihkan waktu untuk hal-hal yang kita cintai, sekecil apapun.
Misalnya, menulis blog di malam hari meski siangnya kerja kantoran. Menggambar sepuluh menit sebelum tidur.
Atau hanya mendengarkan musik favorit dan membiarkan diri kembali terhubung dengan apa yang membuat kita hidup.