Kamu tahu nggak? Orang yang benar-benar sayang itu nggak selalu romantis. Dia nggak perlu kasih bunga tiap hari atau bilang "I love you" tiap jam. Tapi dia akan hadir saat kamu lagi di titik terendah.
Dia akan jadi orang pertama yang menyemangati kamu saat kamu gagal, dan satu-satunya yang percaya kamu bisa bangkit lagi.
Masalahnya, kita sering kali membandingkan cinta nyata yang kita terima dengan ekspektasi tak realistis dari luar. Kita jadi buta. Kita lupa bahwa nggak semua orang bisa sabar menghadapi ketidakpekaan kita.
Jangan Biarkan yang Tulus Merasa Sendiri
Kamu boleh sibuk. Kamu boleh punya banyak hal untuk dikejar. Tapi jangan pernah terlalu sibuk sampai lupa membalas perhatian orang yang setia menemani. Perhatian sekecil apa pun bisa jadi energi untuk mereka bertahan.
Mereka nggak minta dibalas dengan hadiah mahal. Mereka cuma ingin dihargai. Disayangi juga, bukan cuma menyayangi.
Karena kalau terus dibiarkan berjuang sendiri, sekuat apa pun hati yang tulus, bisa lelah juga. Jangan tunggu mereka pergi. Jangan tunggu kamu merasa kehilangan. Karena kalau sudah hilang, kamu nggak akan bisa menemukan cinta yang sama persis lagi.
Kalau Ada yang Sayang Kamu, Sayangilah Balik
Jangan gengsi untuk mencintai balik. Jangan menunggu sampai semuanya terlambat. Orang yang sayang itu bukan orang yang bodoh.
Dia bertahan karena dia melihat kamu berharga. Tapi kalau kamu nggak pernah menunjukkan bahwa kamu juga melihat dia, ya wajar kalau dia akhirnya mundur.
Dan ketika itu terjadi, kamu akan sadar bahwa yang kamu kejar selama ini cuma ilusi. Yang kamu abaikan ternyata satu-satunya yang tulus dari awal.