Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlunya Growth Mindset "Adaptif" sebagai Bekal Anak Muda di Dunia Kerja

9 Mei 2025   21:00 Diperbarui: 9 Mei 2025   18:41 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belajar Adaptif (Sumber: Unsplash)

Ini bukan sekadar optimisme, tapi ketangguhan untuk terus tumbuh meskipun kenyataan tidak selalu sesuai rencana. 

Dunia kerja sekarang dipenuhi dengan perubahan teknologi, restrukturisasi tim, hingga perubahan target yang mendadak. Tanpa kemampuan adaptasi, kita bisa cepat merasa kewalahan.

Seseorang dengan mindset adaptif tidak takut salah.

Manusia justru melihat kesalahan sebagai bahan belajar. Manusia tidak berhenti berkembang hanya karena posisi pekerjaannya sudah nyaman. 

Bahkan ketika menghadapi penolakan seperti tidak lolos interview atau gagal promosi, mereka tidak langsung menyimpulkan bahwa mereka tidak kompeten. Mereka bertanya, "Apa yang bisa saya pelajari dari sini?"

Adaptif Bukan Berarti Tidak Punya Prinsip

Beberapa orang mengira bahwa terlalu adaptif bisa membuat seseorang mudah dibentuk dan kehilangan jati diri. Tapi sejatinya, menjadi adaptif justru menuntut kesadaran penuh atas diri sendiri.

Seseorang yang adaptif tahu apa yang ia miliki, tetapi juga sadar akan apa yang belum ia kuasai. Ia tidak ngotot merasa paling benar, namun juga tidak kehilangan arah saat dihadapkan pada situasi baru.

Untuk anak muda yang sedang mencari kerja, growth mindset adaptif sangat penting agar tidak terpuruk saat ditolak.

Proses rekrutmen zaman sekarang bisa panjang dan melelahkan. Beberapa perusahaan bahkan tidak memberikan feedback setelah wawancara. Dalam situasi ini, punya mentalitas belajar dan bertahan sangat dibutuhkan.

Bagi yang sudah bekerja, mindset ini juga akan membuat seseorang lebih disukai oleh rekan kerja dan atasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun