Puasa sering kali jadi ujian bukan hanya bagi tubuh, tapi juga bagi emosi.Â
Saat perut kosong dan energi mulai menurun, hal kecil bisa terasa lebih mengganggu dari biasanya.Â
Macet sedikit langsung naik darah, kerjaan menumpuk jadi terasa lebih berat. Belum ditambah dengan komentar receh dari teman  sebangku kerjaan yang bisa bikin baper.
Nah, di saat seperti ini, self-talk atau cara kita berbicara pada diri sendiri sangat berpengaruh.Â
Sayangnya, banyak dari kita tanpa sadar malah memperburuk keadaan dengan pikiran negatif. Mulai dari terlalu cepat mengambil kesimpulan, menyalahkan diri sendiri, hingga membuat generalisasi kesimpulan berlebihan.Â
Jadi, bagaimana cara mengubahnya agar puasa tetap lancar dan hati lebih tenang?
1. Jangan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan
Pernah merasa tiba-tiba kesal karena mengira seseorang sengaja mengabaikan chat kita? Atau langsung berpikir atasan tidak menghargai kerja kita hanya karena tidak ada apresiasi hari ini? Nah, ini salah satu jebakan self-talk negatif yang sering muncul saat lapar melanda.
Puasa bisa membuat otak lebih sensitif terhadap situasi, sehingga kita cenderung bereaksi secara emosional tanpa mempertimbangkan kemungkinan lain. Padahal, bisa saja teman kita belum sempat membalas karena sibuk atau atasan memang sedang fokus pada hal lain.
Solusinya? Ambil napas dalam dan tanyakan ke diri sendiri, "Apakah ini benar-benar fakta, atau hanya perasaan sesaat karena aku sedang lelah dan lapar?"Â
Dengan melatih pikiran untuk tidak langsung mengambil kesimpulan negatif, kita bisa mengurangi stres yang tidak perlu.
2. Stop Menyalahkan Diri Sendiri Berlebihan
Kesalahan kecil saat puasa kadang terasa lebih besar dari biasanya. Lupa menyiapkan bahan untuk sahur, pekerjaan yang belum selesai tepat waktu, atau sekadar merasa kurang produktif bisa langsung berubah jadi self-talk negatif. Seperti contohnya, "Duh, aku selalu ceroboh!" atau "Kenapa sih aku gak bisa lebih disiplin?"
Menyalahkan diri sendiri memang bisa jadi bentuk refleksi, tapi kalau berlebihan, justru bikin kita semakin stres.Â
Nah, Ramadan adalah momen belajar dan memperbaiki diri, bukan waktu untuk terus-menerus menghukum diri sendiri.
Gantilah self-talk negatif dengan kalimat yang lebih konstruktif. Kalau biasanya sering berkata, "Aku selalu ceroboh," cobalah ubah menjadi, "Aku memang lupa kali ini, tapi aku bisa lebih teliti besok." Dengan begitu, kita tetap bisa mengambil pelajaran tanpa perlu merusak suasana hati sendiri.
Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tapi juga tentang bagaimana kita mengendalikan pikiran dan emosi. Self-talk negatif seperti terlalu cepat mengambil kesimpulan, membuat generalisasi, atau menyalahkan diri sendiri hanya akan memperburuk keadaan.
Kalau sewaktu nanti merasa emosi memuncak saat puasa, cobalah beri jeda sebelum bereaksi. Lihat situasi dengan lebih objektif dan ubah self-talk negatif dengan yang lebih positif.
Siapa tahu, bukan hanya puasanya yang jadi lebih ringan, tapi juga hidup secara keseluruhan terasa lebih damai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI