Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Film

Pelajaran dari "Paranoia," Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Transaksi Non Tunai Melalui Jaringan PRIMA

23 Juni 2019   05:21 Diperbarui: 23 Juni 2019   05:25 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.wikipedia.org

Pendapat ini bisa saja dianggap mungkin terlalu berlebihan, tapi sesungguhnya ini adalah realitas yang sangat mungkin. Simak saja dalam pemberitaan Kompas.com, edisi 28/05/2019, di laman ini, yang menyajikan fakta bahwa hanya kurang dari setengah orang Indonesia yang memiliki rekening bank, dan hanya 2,4 persen penduduk Indonesia memiliki kartu kredit. "Di sinilah letak paradoks besar Indonesia," tulis Forbes. 

Sebesar 56 persen persen penduduk Indonesia menghuni kota-kota besar dan penggunaan smartphone pun kian marak. Setengah lainnya tinggal di daerah pedesaan yang tersebar di 17.000 pulau di mana uang tunai tetap menjadi alat pembayaran utama.

Baca: Mbizmarket di Tengah Semangat Transformasi Layanan E-Procurement

Bila memang asumsi kendala literasi keuangan yang lemah adalah salah satu kendala jelas merupakan salah satu tantangan dalam pengembangan layanan keuangan digital di Indonesia, lalu apa yang bisa dilakukan?

Ada sebuah pelajaran dari film produksi tahun 2013 yang juga berjudul Paranoia disutradarai oleh Robert Luketic, yang dibintangi oleh Liam Hemsorth sebagai Adam Cassidy, Gary Oldman sebagai Nicholas Wyatt, Amber Heard sebagai Emma Jennings dan Harrison Ford sebagai Augustine Goddard.

Adam bersama beberapa orang teman satu timnya yang bekerja di Wyatt Mobile, menawarkan sebuah proyek pengembangan aplikasi memanfaatkan media sosial, yang dinamakannya Ethion, untuk berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari para calon pembeli produk ini di hadapan Nick (Nicholas Wyatt), pemilik perusahaan Wyatt Mobile. Namun, presentasi proyek Adam dan teman-temannya ini kurang memuaskan ambisi Nick. Adam dan teman-temannya dipecat.

Namun, Adam secara pribadi yang merupakan seorang inventor rendahan yang masih muda dipanggil kembali oleh Nick. Ia disuruh menjadi mata-mata dan akan dicarikan cara untuk masuk bekerja ke Eikon, sebuah perusahaan besar yang  bergerak di bidang yang sama dengan Wyatt. 

Eikon dimiliki oleh Jock (Augustine Goddard), yang merupakan rival dari Nick. Goddard dulunya merupakan mentor dari Wyatt, tapi hubungan keduanya menjadi retak karena Goddard mencuri ide Wyatt.

Adam tidak kuasa menolak, ia diancam akan dijebloskan ke penjara dengan tuduhan penggelapan, karena dengan kartu kredit perusahaan ia memakai uang perusahaan untuk minum-minum di sebuah kelab malam bersama teman-temannya sesaat setelah dipecat. Nick juga mengancam keselamatan ayahnya, bila Adam tidak mau bekerjasama. 

Singkatnya, Adam harus menyusup ke Eikon, memata-matai apa yang sedang dikembangkan pesaingnya itu dan mencuri visi dari Jock. Kata Nick, saling mencuri dalam persaingan bisnis adalah hal yang lumrah, semua orang melakukannya. Jadi menurutnya, tidak ada yang benar-benar baru dan asli, semua saling mencuri.

Saat ini Goddard mengembangkan smartphone yang dinamakannya Occura, dan diklaim oleh Jock mampu memenuhi hampir semua kebutuhan penggunanya. Occura menggunakan sotfware yang mampu menyadap data handphone, hingga berpotensi digunakan bahkan untuk kepentingan militer.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun