Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelajaran Politik dari AHY

1 Maret 2024   09:23 Diperbarui: 1 Maret 2024   10:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: VoegelinView

Pemilu 2024, menurut pengamatan beberapa ahli Politik, adalah Pemilu yang paling kacau. Tapi sejatinya itulah Strategi Politik.

Definisi Politik sendiri berbeda-beda tergantung dari sudut mana para ahli ilmu Politik tersebut menafsirkan makna Politik.

Karena begitu njelimet-nya pengertian Politik bagi orang awam maka banyak Universitas di Indonesia yang mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebagai sarana pembelajaran Ilmu Politik bagi generasi penerus bangsa.

Menurut Wikipedia, Strategi Politik dapat digunakan secara positif dalam konteks solusi politik yang berkompromi dan tanpa kekerasan, atau secara diskriptif sebagai seni atau ilmu pemerintahan, tetapi juga sering membawa konotasi negatif.

Hal ini sejalan dengan pemikiran ilmu Manajemen Risiko dimana jika ada suatu masalah yang berpotensi mengandung Risiko (dalam arti negatif), kita perlu menyusun Strategi untuk meraih Peluang (dalam arti positif) yang ada disana.

Contoh gampangnya Manajemen Risiko dalam Strategi Politik begini..

Jika kita akan mendirikan warung di pinggir jalan maka warung kita berisiko tidak laku karena bersaing dengan warung-warung lain yang sejenis dan sudah lama ada di sepanjang jalan tersebut.

Tetapi kita masih punya Peluang untuk mendulang cuan jika kita mempercantik tampilan warung dan memanfaatkan promo di jalan raya yang ramai tersebut serta memanfaatkan platform medsos dan order online.

Pada Pemilu 2024, Manajemen Risiko dalam Strategi Politik digunakan oleh AHY secara chantique.

Awalnya Partai Demokrat bersiap meneruskan sikap Politiknya untuk tetap menjadi oposisi di 2024 dengan mendukung Paslon 01. Tetapi ketika AHY gagal mendapatkan jatah Cawapres maka mereka pun pindah haluan dengan mendukung Paslon 02 karena melihat adanya Peluang disana. Dengan pertimbangan jika dukungan ke 01 dilanjutkan maka Risikonya adalah Partai Demokrat akan memperpanjang status oposisinya 5 tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun