Mohon tunggu...
Temonsky
Temonsky Mohon Tunggu... Orang Senang

Semua hal-hal baik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kerusuhan yang Menguntungkan Mafia

3 September 2025   14:53 Diperbarui: 3 September 2025   14:53 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/temoninthesky0927/dashboard/write

Apakah pola itu kini berulang? Presiden tengah mengusut jaringan minyak hitam, lalu muncul gelombang chaos yang bisa saja berujung pelengseran. Kalau itu terjadi, kasus berhenti, mafia tertawa, dan rakyat kehilangan lagi Rp285 triliun yang mestinya jadi hak mereka.

Jangan Terjebak Skandal Pengalihan

Rakyat memang punya alasan marah, hidup semakin berat, harga melonjak, pekerjaan susah. Tetapi jangan biarkan kemarahan itu ditunggangi. Jangan biarkan mafia migas berlindung di balik asap ban terbakar.

Kerusuhan mungkin merugikan rakyat dalam jangka pendek. Tapi kerugian terbesar justru jika kita lupa pada kasus inti: pembantaian ekonomi bangsa oleh mafia minyak.

Mereka bukan hanya merampok uang negara, tapi juga merampas masa depan generasi berikutnya. Dan setiap kali ada upaya membongkar mereka, selalu saja ada "peristiwa besar" yang mengalihkan perhatian. Kebetulan? Atau skenario?

Kerusuhan ini memang bising, tapi jangan biarkan kebisingannya menenggelamkan skandal Rp285 triliun. Kalau publik lengah, mafia migas kembali menang.

Mereka sudah kenyang berpesta. Saatnya rakyat sadar: musuh utama bukan di jalanan, melainkan di ruang gelap mafia yang menjarah energi bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun