Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pun

2 Februari 2019   08:12 Diperbarui: 2 Februari 2019   08:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kek,
antrean panjang di ruang tunggu saat menuai gaji
tak membuatmu jemu. Padahal

Kek,
tempat duduk telah penuh terisi
lalu kau bersandar agar tak limbung. Meskipun

Kek,
nasi basi tadi pagi serta teh tanpa gula
tak sanggup menopangmu tiga jam berdiri. Walaupun

Kek,
kau akhirnya terduduk di lantai becek
bersama cinta pada anak cucu. Adapun

Kek,
uang sejumlah rembulan menyipit
kelak dalam genggamanmu bagai orang pailit di bulan purnama. Bagaimanapun

Kek,
rasa hatimu bagai pahlawan perang
ada lembaran uang, perasaan menang. Sungguhpun

pikirmu, antrean ini tak seberapa
karena rindumu pada surga. Mati, berjumpa belahan hati. Kapanpun

Bandung, 2 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun