Beberapa komunitas warga sudah memberi contoh positif. Ada kelompok pemuda yang rutin membersihkan selokan di kampungnya, ibu-ibu yang mengajak tetangga mengurangi plastik sekali pakai, hingga sekolah-sekolah yang menanam pohon di lingkungan sekitar. Gerakan kecil ini bila dilakukan secara konsisten bisa memberi dampak besar.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai individu? Hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan lingkungan sekitar rumah, menanam pohon, hingga memantau kondisi selokan di musim hujan bisa menjadi langkah nyata. Kita mungkin tidak bisa menghentikan hujan, tetapi kita bisa memperbaiki cara kita menghadapinya.
Media juga memiliki peran penting untuk terus menyuarakan kesadaran publik. Liputan yang mendalam tentang banjir dan penyebabnya bisa membuka mata masyarakat bahwa bencana ini bukan takdir semata, tetapi juga hasil dari pilihan manusia. Dialog kebijakan publik pun perlu terus digelar agar pemerintah tidak hanya sibuk memberi bantuan setelah bencana, tetapi juga serius dalam pencegahan.
Lebih jauh lagi, kita perlu menata ruang kota dengan lebih bijak. Alih fungsi lahan harus diperketat, pembangunan infrastruktur ramah lingkungan harus diperbanyak, dan konsep kota hijau bukan lagi sekadar jargon. Mitigasi perubahan iklim harus menjadi prioritas, bukan pilihan.
Musim hujan ekstrem ini adalah alarm keras yang seharusnya membuat kita tersadar. Jika kita terus mengabaikan tanda-tanda alam, maka kita hanya akan menunggu giliran bencana berikutnya. Pertanyaannya, apakah kita mau terus hidup dalam siklus banjir dan kerugian, atau mulai berani mengubah cara kita memperlakukan lingkungan?
Karena pada akhirnya, hujan tidak pernah salah. Manusia lah yang perlu bercermin, sudahkah kita benar-benar siap untuk hidup berdampingan dengan alam?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI