Bangsa Indonesia bukan satu-satunya bangsa yang unggul diantara bangsa lain. Hubungan diantara bangsa-bangsa lebih sebagai upaya memajukan kehidupan dalam kebersamaan.
Sukarno menamakan hal ini dengan nasionalisme. Kecintaan kepada tanah air dengan didasari sikap gotong royong dan mensejajarkan diri dengan kehidupan bangsa lain untuk tujuan saling memajukan
Sukarno menolak kecintaan diri kepada bangsa karena alasan bangsa sendiri lebih unggul dari bangsa lain atau semacam paham Chauvinisme.
Nasionalisme yang kita miliki sekarang, sebagai kristalisasi corak kehidupan bangsa sejak lama.
Indonesia berprinsip sebagai negara yang menolak terhadap praktek penjajahan dimanapun diseluruh dunia karena bangsanya tumbuh jauh dari nalar imperialisme modern yang menyengsarakan