Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasionalisme Bangsa Indonesia

3 Februari 2023   16:47 Diperbarui: 3 Februari 2023   17:28 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertani sebagai bentuk praktek sosio kultural Indonesia yang hidup sejak awal kehidupan manusia Nusantara. Photo: kompas.com


Artinya, kolonialisme itu picik, karena dengan kebaruannya, berusaha merampas kedaulatan bangsa lain melalui berbagai cara serta jalan eksploitasi material yang dimiliki suatu bangsa.

Sukarno dalam naskah pledoinya pada sidang Pengadilan Rakyat di Bandung -kemudian peristiwa itu dinamakan "Indonesia Menggugat" pada 1930an-, berkali-kali menyatakan bahwa pembelaannya dipersidangan  tersebut sama sekali tidak mempertentangkan soal urusan subjek atau orang per orang ketika terjadi praktek kolonialisme di Indonesia.

Gugatan Sukarno sesungguhnya lebih mengarah kepada ihwal munculnya ideologi pemicu kolonialisasi dan imperialisme yaitu kapitalisme yang merebak di belahan dunia Barat hingga menjalar ke kawasan Timur seperti Indonesia.

Kapitalisme jelas-jelas merongrong kemandirian kultur Indonesia sehingga menghancurkan tatanan berbagai sektor vital rakyat termasuk ekonomi.

Sukarno giat melancarkan serangan pemikirannya terhadap kapitalisme Barat dengan tujuan agar kolonialisme segera diakhiri di Indonesia karena sangat tidak sejalan dengan pola kehidupan hakiki rakyat Indonesia yang sejak lama hidup dari akar budaya gotong royong.

Suatu gagasan besar Sukarno itu tidak sekonyong-konyong datang atau latah dalam melawan kolonialisasi hanya alasan karena Sukarno sudah banyak belajar mengenai  perbandingan sistem-sistem ideologi dan pemikiran politik dunia saat itu.

Sukarno telah menggali lebih jauh dasar kebudayaan bangsa yang memiliki ciri utama gotong royong.

Budaya gotong royong hidup  jauh sebelum ideologi-ideologi Barat berkembang.

Kapitalisme lahir dari dasar pemikiran filsafat materialisme pada abad pertengahan, sementara nilai gotong royong hidup dari akar sosialisme kultural bangsa Indonesia sejak awal kehidupan manusia nusantara.

Artinya, kolonialisme itu picik, karena dengan kebaruannya, berusaha merampas kedaulatan bangsa lain melalui berbagai cara serta jalan eksploitasi material yang dimiliki suatu bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun