Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Menunggu Hujan

30 Mei 2023   21:50 Diperbarui: 30 Mei 2023   22:01 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Selepas tengah malam, ia masih diam. Menatap lekat ke arah depan. Kosong dan hitam. 

Ada baris baris pohon kelapa dan pinang berjajar. Sisa hujan masih menjalar. Angin merambat. Tak banyak orang orang yang lewat.

Di gubuk kecil ini ia selalu sendiri. Menunggu hujan adalah kesenangannya. Tak banyak yang tahu kisahnya. Tak seorangpun yang bisa mengungkap sembab di balik matanya.

Saat bercerita suaranya pasti selalu hilang. Saat hujang datang ia jadi riang. Ia  bisa berteriak keras dan memandang langit.

Orang ramai yang melihatnya tak.akn peduli lagi. Katanya, keluarganya telah dimakan ombak dalam satu perjalanan kapal dalam satu gelombang yang besar.

Ia menggambar kisah itu di atas tanah liat dekat gubuknya. Konon, tanah di sini adalah milik neneknya.

Baca juga: Perang Udara

Dan hujan, hanya itu yang paling ia tunggu. Setiap kali arakan awan berubah ia langsung bersikap menengadag ke langit, mengharap hujan turun. Tapi tak ia ucapkan.

Sering ia tidur sesukanya di atas trotoar di saat malam merangkak. Ia biarkan hembusan mobil mobil besar menghantqm sepinya.

Ia menunggu hujan jatuh malam ini. Mungkin hujan itu menitikkan satu rindu yang sangat penting yang tersimpan dalam lorong jiwanya.

Baca juga: Hujan Hujan Kecil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun