Sesuatu yang tabu bukan realitas baru. Itulah kecondongan nafsu untuk yang baharu. Terjebak dalam norma yang abu abu.Â
Dunia ditabuh dalam kesenangan dan kelenaan, dan itu pun bukan mata uji yang baru. Semua yang semacam itu sudah berlalu, pelaku dan panggungnya yang berganti selalu.Â
Ooh, kata sang bijak (dalam catatan cak Nun), ambillah penarinya. tariannya untukku.Â
Ini bukan soal filsafat dan algoritma klasifikasi. Mungkin hanya terminal pencarian, membelah diri pada yang inti.
 Sadar dan kosong. Tunduk dan murni. Hanya keindahan.Â