Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tariannya untukku Penarinya untukmu

20 Oktober 2022   08:26 Diperbarui: 20 Oktober 2022   08:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesuatu yang tabu bukan realitas baru. Itulah kecondongan nafsu untuk yang baharu. Terjebak dalam norma yang abu abu. 

Dunia ditabuh dalam kesenangan dan kelenaan, dan itu pun bukan mata uji yang baru. Semua yang semacam itu sudah berlalu, pelaku dan panggungnya yang berganti selalu. 

Ooh, kata sang bijak (dalam catatan cak Nun), ambillah penarinya. tariannya untukku. 

Ini bukan soal filsafat dan algoritma klasifikasi. Mungkin hanya terminal pencarian, membelah diri pada yang inti.

 Sadar dan kosong. Tunduk dan murni. Hanya keindahan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun