Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Motif Pembunuhan

27 Juli 2022   00:24 Diperbarui: 27 Juli 2022   00:26 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

motif pembunuhan

1//
aku melihat dendam.seperti punggung qabil ketika ia menyesal. gagak hitam membuat lubang.

dan habil yang dermawan dan santun berkata: andai tanganmu merengkuh hidupku dengan batu ini, maka tanganku tak akan melakukannya, aku ingin mewariskan penyesalan untukmu.

tapi,  di mana penyesalan? Apakah krimonologi?   bahkan Qabil belum tahu cara menguburkan mayar saudaranya.

lalu menjadi kisah yang panjang. pilihan pilihan yang rumit berlompatan dalam sepersekian detik.

2//
watak qabil hanya tamsil dalam rupa yang nyata. antara kehendak bebas dan pilihan pilihan yang mungkin kita ambil.

oh,  kota yang mati. desa desa yang tergadaikan. perawan perawan dalam barisan iklan. Dan bayi mungil beku di bawah pohon rambutan. 

3//

pertimbangan adalah mahkota, dan akal bagai wadah, bagai ladang yang mesti dirawat, adapun mengendalikan motif motif adalah buah kesadaran.

oh pendidikan, apakah rembulan terjebak dalam comberan? dan kepala kepala menjadi layang layang yang membentur jembatan dan tiang tiang lampu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun