Mohon tunggu...
Ely Goro Leba
Ely Goro Leba Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Motif Sarung Sabu dan Sejarah Ada Hubi Ae dan Hubi Iki di Kalangan Wanita Suku Sbu Raijua

18 Maret 2024   14:03 Diperbarui: 19 Maret 2024   16:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti Di Balik Hebe (Motif) Tenun Ikat Suku Sabu: Perempuan Sabu Menulis Kisah Melalui Tenunan.

Elygoroleba.com 

Umumnya, menulis dikenal sebagai keterampilan yang hanya menggunakan kertas dan tinta. Melalui tulisan, manusia mengekspresikan ide dan gagasan, bahkan saran dan kritik dalam berbagai wujud dan bentuk. Namun, Perempuan suku Sabu menulis kisah tentang pengalaman pribadi, keluarga, dan kelompok (dibaca: marga), bahkan masyarakat dan lingkungan mereka, dalam motif-motif tenun ikat. Tenun ikat suku ada dua bentuk, Sarung untuk wanita dan Selimut untuk kaum pria. 

Hebe (Motif) Tenun Ikat Manjadi Simbol Sejarah Wanita Suku Sabu.

Motif tenunan menjadi simbol sejarah perempuan Sabu yang berisi banyak cerita tentang tuturan pengalamannya. Cerita itu antara lain tentang anak sulung dan anak bungsu yang pertama kalinya melahirkan motif dengan sifat-sifatnya masing-masing. Termasuk juga kehidupan seksual, cara dan pandangan hidup, serta spirit hidup mereka. Motif itu itu juga bercerita tentang hubungan masyarakat dengan lingkungan. Salah satunya, tercermin dalam motif daun asam, sayur laut, warna tanah, gambar binatang, pangan, rumah dan lain-lain..

Oleh sebab itu, penempatan warna dan motif juga merupakan dokumentasi sejarah yang diwariskan sampai generasi berikut melalui pengajaran perempuan kepada keturunan mereka. Dalam kehidupan masyarakat Sabu, pengajaran itu diwariskan dengan tiga cara. Pertama, pada saat kematian seorang perempuan, perempuan tua yang memiliki pengetahuan mengenai motif tenun akan menceritakan sejarah dan makna motifnya. Cara kedua adalah selama proses menenun. Dalam proses ini, guru pertama bisa jadi seorang ibu. Mereka mengajar anak-anak perempuan bagaimana cara menenun, termasuk pilihan dan penempatan warna dan ukuran motif, sekaligus sejarah dan makna motif itu. Cara ketiga adalah masing-masing orang sesuai dengan daya nalar dan kemampuan mereka mencoba untuk belajar menangkap makna dari motif tenunan itu sendiri. 

Pemisahan Garis Keturunan Perempuan di Sabu Oleh Mudji Babo dan Lou Babo. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun