Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setelah Hujan

9 Februari 2022   11:46 Diperbarui: 9 Februari 2022   11:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Dok. Pak Tonny Syiariel. Puisi setelah hujan. Kompasiana

Setelah Hujan

*****

kita menghalau kemarau
kadang rindu yang parau terjangkau
hujan pernah begitu memukau
rintik rintiknya melebihi deru konflik
di saat itu.

pecahan hujan
selalu aku satukan
aku satukan perlahan
pada baris baris yang aku tuliskan
sejuk dan menenteramkan.

kita berdiri di atas dermaga
memandang samudera
lalu membawa anak anak kapal
ke pulau pulau yang layak dijangkau.

ooh, ada ombak sekaan menerkam !
dan angin yang payah
namun sabarlah,
jiwa dan akal telah kita lebarkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun