Buku Lama yang Berjejer Rapi Di Lemari
*****
setiap kali melihat buku buku lama
yang berjajar rapi di lemari
selalu saja aku merasa berdosa dan sepi
aku seperti beranjak ke dimensi yang jauh
saat buku itu pertama kali aku sentuh
jauh sebelum ada ebook dan layar magnetik: saat kantong tipis, Â aku pun memilih buku yang tipis, Â namun nilainya berlapis lapis.
dan letak dosanya?, Â adalah bahwa sebagian isi buku itu masih melekat di kepala tapi tidak melekat di tindakan, hingga ada satu periode, Â dimana aku tak lagi membeli satu bukupun, karena hal tadi, aku takut sendiri.
sekarang buku buku lama itu tetap menghantui, seperti menerkam di dahan dahan pikiran, aku tahu dia akan bersaksi, bahwa teknologi digital mengubah sikap dan nilai baca kebanyakan orang. Â
tentu dibutuhkan alih-leksikal ataupun kodifikasi baru dari buku buku lama itu:
mungkin dengan menyalinnya kembali, meringkasnya atau mengekstraknya menjadi lembar digital yang lebih segar-kekinian.
Buku buku lama itu masih rapi
sebagian aku baca kembali
kubuka satu satu
pada kali waktu
pada waktu tertentu
di sana kutautkan sepi
kutelisik dimensi ruang dan peristiwa
mengawali lagi penjelahan diri