wirid hujan
******
aku baris baris yang datang dari jauh
pada tubuhku segenap kisah penguapan yang panjang, Â kusam dan asam bercampur kerinduan akar akar yang dalam.
bukit bukit telah mati
menunggu paradeku yang jinak dan menggugah. atau saat baris barisku menjadi karnaval yang angkuh dan meluluhkan
wiridku membasahi ladang dan hutan
kaki kakiku yang kecil dan tajam
menancap di pikiran
menjadi penguapan yang baru
di jalanan yang belum beraspal
dan lorong lorong sempit
aku tetap menjadi wirid