telepon dari ayah
aku tak menelepon ayah
dia yang meneloponku
tentu hati jadi tak enak
mestinya aku yang telepon lebih dulu
mungkin ia rindu
atau sekadar ingin ngobrol
dan menanya kabar                     lalu bercerita hal hal kecil dan besar.
aku mendengar suaranya yang keruh
jauh, 15 jam perjalanan darat
aku melihat matanya yang tegar
membangun kehidupan anak anaknya
dalam zaman yang payah.
aku tahu, mata tuanya itu tetap bercahaya. hatinya tetap menyala.
walau darah dan kulitnya tidak lagi sama seperti 30 tahun lalu. tapi harapan      dan cintanya kepada kami tiada bertepi.
ayah meneleponku tadi pagi
sepi rasaku
ada gembira
haru.rindu.
aku tanya ibu juga
masih bersama cucu
dan beberapa urusan dapur.
aku terima telepon dari ayah
saat aku di kelas
dan ia menutupnya setelah kelasku selesai.(Moga ayah dan ibu dalam RahmatNya selalu)