Musafir dihimpit lusuh
segala impresi dan mimpinya
beranjak keruh
ia ingin mengaduh
tapi itu akan merusak
pengalamannya sendiri
maka musafir berlalu
sebentar berteduh
duduk di tepi kolam
dan memetik bebuahan rendah
dari tangkai kehidupan
beberapa hal terlewatkan
beberapa lainnya
menggelegak di otak depan
menggedor gedor pikiran
ia seperti terdampar
di keramaian kota asing
tanpa lorong dan taman:
musafir itu dibuai kecupan waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!