Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musafir dan Kecupan Waktu

4 Oktober 2021   13:49 Diperbarui: 4 Oktober 2021   13:50 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musafir dan Kecupan Waktu

Musafir dihimpit lusuh
segala impresi dan mimpinya
beranjak keruh
ia ingin mengaduh
tapi itu akan merusak
pengalamannya sendiri

maka musafir berlalu
sebentar berteduh
duduk di tepi kolam
dan memetik bebuahan rendah
dari tangkai kehidupan
beberapa hal terlewatkan
beberapa lainnya
menggelegak di otak depan
menggedor gedor pikiran

ia seperti terdampar
di keramaian kota asing
tanpa lorong dan taman:
musafir itu dibuai kecupan waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun