Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jalan Terakhir di Tapal Bumi

18 Maret 2025   20:43 Diperbarui: 20 Maret 2025   03:59 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar satu kilometer ke utara, ada sebuah pos peristirahatan kecil. Jika ia bisa sampai ke sana, mungkin ia masih punya kesempatan.

Masalahnya, tubuhnya hampir tidak bisa bergerak.

Dengan sisa tenaga, ia mulai menyeret tubuhnya keluar dari semak-semak. Setiap gerakan adalah siksaan, tetapi ia tidak punya pilihan. Daun-daun kering berdesir di bawah tubuhnya, ranting-ranting kecil patah di bawah beban beratnya.

Setiap inci yang ia tempuh terasa seperti seabad.

Tetapi ia tidak berhenti.

Ia tidak boleh berhenti.

Langit mulai berubah warna ketika Bramanto akhirnya melihatnya—lampu redup dari pos kecil di tikungan jalan. Bangunan itu tampak usang, tetapi ada harapan di sana.

Dengan napas terputus-putus, ia menarik tubuhnya lebih jauh. Tangannya gemetar saat meraih batu di pinggir jalan, berusaha mengangkat dirinya.

Satu langkah lagi.

Kemudian, suara mobil mendekat.

Kepalanya terangkat sedikit, dan jantungnya mencelos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun