"Nad, ini benar? Arman selingkuh sama Rina?"
"Aku lihat di grup kantor, skandalnya mulai dibahas. Kamu nggak apa-apa?"
"Gila, ini heboh banget. Beritanya mulai naik di forum-forum!"
Nadya meletakkan ponselnya tanpa menjawab. Dunia seakan berputar lebih cepat sejak malam itu.
Di kantor Direktorat Jenderal Pajak, desas-desus tak lagi sekadar bisikan. Nama Arman dan Rina telah menjadi buah bibir, bukan hanya di antara pegawai, tetapi juga di kalangan atasan.
"Hari ini kita harus bicara," suara kepala divisi terdengar tegas di telepon.
Arman menelan ludah. Tangannya berkeringat saat ia memasuki ruangan.
"Skandal ini sudah tersebar luas. Bukan hanya mencoreng nama baik institusi, tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan di lingkungan kerja," suara atasannya dingin.
"Saya bisa jelaskan, Pak," Arman mencoba mempertahankan ketenangannya.
"Tidak perlu. Kami butuh tindakan, bukan alasan."
Arman tahu, kariernya di ujung tanduk.