Yang tidak kalah menarik di meja lain ada lagi dipajang kuliner khas Jawa yang tidak kalah lezat yaitu apem.
Pada back drop di dekat meja ini juga dijelaskan sekilas tentang filosofi Apem yang berasal dari bahasa Arab afuan atau afuwwun, yang memiliki arti "ampunan". Dalam filosofi Jawa, kue ini menjadi simbol permohonan maaf dan ampunan atas segala kesalahan. Kue apem sering digunakan sebagai salah satu pelengkap dalam tradisi Ruwahan. Tradisi ini adalah wujud penghormatan dan doa yang ditujukan kepada para leluhur yang telah meninggal dunia. Selain itu, Ruwahan juga menjadi momen bagi masyarakat untuk saling memohon maaf sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan.
Pada abad ke-16, Kerajaan Mataram Islam menjadikan kue apem sebagai hidangan dalam upacara adat. Sejak saat itu, apem menjadi bagian penting dari tradisi sebagai simbol permohonan ampun.
Wah siapa sangka kunjungan saya pagi itu ke Pasar Ngasem membuka sedikit kisah kisah menarik mengenai tradisi Patehan, benang merahnya dengan Patekoan dan filosofi di balik kue Apem.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI