Saya juga mengunjungi Radwani House, museum yang menampilkan kehidupan masyarakat Qatar di masa lalu. Siang itu museum cukup sepi, sehingga saya bisa menikmati suasananya dengan tenang.
Tempat ini menarik bukan karena koleksi yang spektakuler, tetapi karena atmosfernya yang membawa saya ke suasana Doha sebelum minyak mengubah segalanya.
Setelah puas berkeliling, saya kembali ke hotel untuk beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan sore.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan sekitar pukul 2 siang. Sudah waktunya kembali ke hotel dan cek in serta beristirahat. Lumayan dapat waktu tidur sekitar tiga jam.
Waktu sudah menjelang senja, ketika saya kembali ke Stasiun Souq Waqif, naik Gold Line ke Msheireb, lalu pindah ke Red Line menuju Katara.
Katara Cultural Village adalah pusat budaya dengan banyak galeri seni, amfiteater, dan restoran yang menghadap ke pantai. Saya berjalan santai menikmati pemandangan dan arsitektur unik di sini. Sudah banyak yang berubah dibanding kunjungan pertama sekitar 5 tahun lalu. Tetapi tepat saja menarik untuk dilihat.
Katara punya banyak acara seni dan budaya, tapi karena saya datang tanpa rencana, saya hanya menikmati tempatnya tanpa mengikuti event tertentu. Meski begitu, kawasan ini tetap menarik untuk dikunjungi, terutama bagi yang ingin melihat sisi lain Doha selain gedung-gedung modern
Sekitar pukul 8 malam, tiba waktunya untuk makan malam ada banyak pilihan, saya sempat ingin kembal ke hotel dan mencari restoran Nepal yang dulu pernah saya kunjungi. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke tempat lain. Tempat yang pernah saya kunjungi sekitar 16 tahun lalu, saat pertama kali ke Qatar.