Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menembus Garis Batas 4: Di Bawah Bayang-Bayang Amir Timur

20 September 2023   07:21 Diperbarui: 20 September 2023   07:23 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Amir Timur di Samarkand: Dokpri

Mendengarkan kisah Amir Tmur ini kita akan dapat menjadi lebih bijak dan mengerti bahwa sosok yang sama dalam Sejarah bisa menjadi tokoh pujaan, pahlawan, dan sekaligus tokoh yang dianggap penjahat dan dibenci.   Bahkan hanya ada garis tipis yang membedakan antara pahlawan penghianat, penakluk dan pembebas.

"Di Uzbekistan, ada tiga patung Amir Timur, Satu di Samarkand, satu di Tashkent, dan satu lagi di Shahrizab yang merupakan kota kelahiran Amir," Daniyor menambahkan cerita dengan manis sambil menjelaskan perbedaan di antara ketiga patung tersebut.  Yang di Shahrizab dibuat dalam posisi berdiri karena dianggap sebagai tempat kelahiran dan kebangkitan Amir, sementara patung yang di Samarkand ini dalam posisi duduk di singgasana karena di sinilah dia memerintah kerajaannya yang luas. Sementara patung yang di Tashkent, yang teretak di Amir Timur Square, dalam posisi sedang menunggang kuda.  Patung yang di Samarkand ini juga yang ukurannya paling besar.

Kami mendekati patung dan mengagumi kemegahannya.  Ukurannya lumayan besar sehingga tubuh-kami tampak mungil jika dibandingkan dengan patung ini.  Amir tampak gagah dengan mahkota di kepala dan duduk di singgasana dengan pedang di sebelah kirinya.  Siang itu kebetulan tidak ada pengunjung lain di sekitar patung.  Selain taman dengan bunga warna-warni, juga ada air mancur kecil yang menambah manis suasana.   

Kami sempat berfoto bersama di depan patung sambil mengucapkan salam kepada Amir Timur.  Mengucapkan salam sambil minta izin untuk dalam beberapa hari ini berkelana di ibu kota kerajaannya.

Menurut Daniyor juga bahwa tempat  ini, seperti juga patung Amir Timur di Sharizab dan Tashkent  menjadi lokasi yang favorit bagi pasangan Uzbek untuk dijadikan tempat foto prewedding.    Nah bagi yang masih jomblo, siapa tahu dengan berfoto do depan patung Amir Timur ini bisa menjadi salah satu jalan untuk lebih cepat mendapatkan jodoh.?  

Nah ketika Daniyor dan rakyat Uzbekistan sekarang membanggakan Amir Timur sebagai orang Uzbek, saya langsung teringat akan buku Garis Batas yang pernah saya baca dan komentar penulisnya, Agustinus Wibowo sendiri.  Menurut Mas Agus, garis-garis batas antar negara Asia Tengah yang ada sekarang ini memang bukan garis batas yang mutlak. Demikianlah kita dapat dengan legowo mengerti mengapa Kazakhstan pun mengklaim Turkistan sebagai warisan peradabannya sementara Tajikistan sendiri meratapi kebesaran Samarkand dan Bukhara dengan peninggalan Ismail Somoni. 


 Garis batas yang diciptakan di era Soviet itu terasa makin relevan ketika kita semua berada di dalam nya. Di Samarkand , di pusat kegemilangan era Amir Tmur. Sekarang, di depan patung Timur yang Agung,  kita semua seakan masih berada di bawah bayang-bayang Amir Timur serta warisan bangunan megah yang ada untuk kita nikmati  bersama. 

Selamat Datang di Samarkand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun