Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ternyata PNIEL Itu Bukan Singkatan

7 Maret 2023   09:14 Diperbarui: 7 Maret 2023   09:27 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-jalan Festival Kebhinekaan di Pasar Baru pagi hingga siang itu akhirnya sampai di tujuan terakhir, yaitu Gereja PNIEL atau yang lebih dikenal juga dengan julukan Gereja Ayam.   Sebenarnya saya sendiri sudah sering sekali melewati gereja yang cantik ini, namun belum pernah mampir apalagi masuk ke dalamnya. Dari kejauhan saya sematkan mengambil gambar kubah kecilnya dengan hiasan berbentuk ayam jantan yang sedang berkokok.

pniel1-depan-64069c964addee37a4464c13.jpeg
pniel1-depan-64069c964addee37a4464c13.jpeg
Halaman gereja ini lumayan luas. Dari sini kita dapat mengambil gambar keseluruhan bangunan yang tampak cantik dengan arsitektur gaya indis dan tampak muka yang simetris dengan dua menara yang cantik dan kubah kecil di tengahnya.    Ada tulisan  GPIB PNIEL di atas  atap tritisan atau yang melindungi pintu yang diapit sepasang jendela.  Juga ada nama julukan lain gereja ini yaitu  Hanntjes Kerk 1913 di atas pintu.

Di atas atap tritisan ada sebuah salib kecil dan sebuah jendela berbentuk roda dengan 7 buah lubang berbentuk lingkaran di tengahnya.  Di atas jenela roda ini terdapat deretan lubang ventilasi  yang tidak kalah cantik..   Ke dua menara tampak simetris dengan jendela -jendela dan lubang ventilasi yang cantik, Atap gereja ini baik bangunan utama maupun menara berbentuk limasan.

Papan nama: Dokpri
Papan nama: Dokpri

Sebuah papan nama bertuliskan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat PNIEL lengkap dengan jadwal ibadah di hari minggu pagi dan sore ada di tepian pagar halaman.  Suasana  di halaman gereja siang itu lumayan ramai, rupanya  jadwal ibadah baru saja selesai sehingga terlihat sebagian Jemaah yang baru saja keluar meninggalkan gereja.

Saya kemudian masuk ke dalam gereja melalui pintu samping dan langsung terpesona dengan keindahan interiornya.   Deretan kursi kayu yang terlihat antik dengan pernis warna cokelat tua ada di tengah ruangan .  Juga ada kursi-kursi yang digunakan untuk pemain musik yang todak kalah antik dan cantik.

Interior gereja: Dokpri
Interior gereja: Dokpri

Saya  melihat ke bagian depan yaitu altar yang lantainya lebih tinggi dari ruang Jemaah. Di sini berkumpul sebagian peserta Festival Kebhinekaan yang mendengarkan penjelasan pengurus gereja Ibu Shirley. Yang siang menjelaskan tentang meja altar dan beberapa perlengkapan yang ada di sana. Ada sebuah bejana tua yang sudah berusia ratusan tahun dan digunakan untuk upacara pembaptisan bayi.

Di dalam kotak kaca ada sebuah Injil tua berbahasa Belanda. Kono Injil ini hanya ada dua kopi, satu di Belanda dan satu di gereja ini.  Ibu Shirley juga menjelaskan bahwa kata PNIEL yang sering dikira sebuah singkatan ternyata merupakan nama tempat di dalam Al Kitab.  Di tempat yang letaknya di sebelah timur Sungai Yordan ini konon Yakub bergumul dengan seorang pria yang diduga merupakan malaikat. 

Injil tua: Dokpri
Injil tua: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun