Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sejenak Mengintip Hard Rock Cafe Jakarta

5 Maret 2023   09:04 Diperbarui: 5 Maret 2023   09:10 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gitar Besar di Hard Rock Cafe: Dokpri

Hard Rock Caf merupakan jaringan caf trendi tempat nongkrong yang ada di kota-kota besar di seluruh dunia. Walau saya tidak terlalu suka hang out, tetapi tetap saja ada beberapa hard rock caf yang sempat saya kunjungi dalam pengembaraan ke berbagai tempat. Dan tentu nya salah satu di Jakarta. 

Pintu Masuk: Dokpri
Pintu Masuk: Dokpri

Nah ternyata Hard Rock Caf Jakarta yang berada si Pacific Place, kawasan SCBD ini akan tutup secara permanen mulai akhir Maret 2023 ini. Menurut berita dikarenakan ketidaksesuaian masalah sewa menyewa.  Wah sayang sekali. Karena kalau tidak salah sudah ada di sini sejak 2013 lalu setelah sebelumnya ada di kawasan Thamrin.  

Nah sekitar September 2022 lalu saya ingat masih sempat mampir ke sini untuk makan malam. Sebagaimana biasa di depan resto ini dipajang sebuah gitar besar dengan tulisan "Hard Rock Caf," Tampak menawan dengan lampu-lampu terang benderangnya di kegelapan malam.

Karena masih relatif terlalu siang, yaitu sekitar jam 7.30 malam, suasana caf memang masih sepi. Selain meja kami, hanya ada beberapa meja lain yang terisi.  Sebagaimana biasanya tempat hiburan malam, caf ini biasanya mulai ramai setelah waktu sekitar pukul 9 atau 10 malam. 

Untuk jenis dan menu makanan sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa. Khas makanan gaya Amerika yang ukurannya besar dan lumayan lezat asalkan sesaui selera. Namun saya tetap suka dengan Nachos nya yang menggugag selera.  Yang tetap menarik adalah suasana dan dekorasi resto yang unik.  Tata letak meja dan kursi juga sangat menarik dan cantik.

Ratusan foto dan gamabar para musisi di pajang di seluruh dindng dan berbagai sudut resto ini.  Di susut lain ada kutipan lagu-lau yang sempat ngetop seperti We Wil Rock You, Welcome to the Jungle, dan juga kutipan lirik seperty Anything  is possible with a little love and a pretty face...

Love All Serve All: Dokpri
Love All Serve All: Dokpri

Love All Serve All, tulisan yang merupakan motto Hard Rock Caf dan Hard Rock Hotel ini tertera dengan jelas dalam ukuran besar di salah satu sisi restoran dengan dekorasi mirip panggung bergambar musisi top rok zaman baheula, yaitu The Beeges. Di dekatnya juga dipajang deretan alat-alat musik yang sekali lagi menegaskan tema resto ini, yaitu musik dengan genre rock.

Panggung: Dokpri
Panggung: Dokpri

Ada sebuah panggung untuk pertunjukan Life Music denan tulisan Hard Rock Caf Jakarta di belakangnya. Juga ada layar TV besar di dekatnya. Satu set alat music juga ada di panggung ini lengkap dengan drum mikrofon dan segala aksesories lainnya. Sayang pertunjukan music belum dimulai.

Elvis: Dokpri
Elvis: Dokpri

Saya kemudian menyempatakn diri berkelling sejenak dan mampir menuju ke toilet. Di sepanjangn dinding dipamerkan foto pemusik terkenal dan juga alat-alat musik. Ada foto hitam putih Elvis Presley yang seang bergaya di panggung dengan kostum yang kjas dan gitar di pinggang.  Juga ada sebuah guitar warna merah lengkap dengan banyak tanda tangan di tubuhnya. Gitar ini milik grup banda heavy metal yang pernah ngetop pada tahun 1980-90 an Queensryche. 

Gitar: Dokpri
Gitar: Dokpri

Tidak jauh dari gitar ini ada sebuah topi koboy yang pernah dipakai oleh The Isley Brother, yaotu sebuah grup yang sudah tenar sejak tahun 1970-an. Topi ini pernah dipakai oleh Marvin Isley yang pemrupakan pemain bas dan anggota paling muda dari The Isley Brother.

Sepatu dan topi koboi: Dokpri
Sepatu dan topi koboi: Dokpri

Selain topi da juga sebuah sepatu yang peranh dipakai Ike Turner di Memphis pada tahun 1968. Ike & Tina Turner sendiri merupakan salah satu perintis untuk genre music Rock & Roll dengan lagunya yang hit, Rocket 88.

Saya juga sempat tertarik melihat sebuah foto hitam putih grup penyanyi perempuan berkulit hitam yang tampak sedang bergaya. Wajahnya tampak familiar dan ternyata adalah Martha & The Vandellas yang juga sempat ngetop apda tahun tahun 1960-an.

Martha Reevs & The Vandellas: Dokpri
Martha Reevs & The Vandellas: Dokpri

Mampir ke Hard Rock Caf memang bukan hanya menikmati suasana dan makanan yang lezat, tetapi juga sekaligus mengenal lebih jauh kisah dan sejarah musik yang sudah ada dan digemari sejak tahun 1950-60 an hingga sekarang ini.

Semoga Hard Rock Caf tidak tutup selamanya dan bisa buka kembali di tempat lain di Jakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun