A Lad from Portugal, His Name is Diogo

Awal Juli 2025 dibuka dengan kabar duka. Memang, kabar ini tidak terjadi di lingkaran dekat saya. Namun, tetap saja membuat haru. Orang tua teman saya ketika kuliah, kecelakaan laut mahasiswa KKN di Maluku, mahasiswi yang lompat ke sungai, dan pemain nomor punggung 20 Liverpool, Diogo Jota. Perginya mereka membuat refleksi pribadi tersendiri bagi saya.

Dilansir dari media Marca, Diogo Jota bersama adiknya Andre diketahui meninggal usai mengalami kecelakaan mobil saat di Spanyol. Semakin terasa sedih mengingat Jota baru saja melangsungkan pernikahannya sekitar 2 minggu yang lalu. Liverpool fans dan penggemar sepakbola kaget dengan kejadian ini karena Jota juga baru saja mengantarkan Liverpool menjuarai Premier League dan membawa Portugal menjuarai Nations League. 

Deretan gol  ia lesakkan selama berkarir bersama klub dan timnas. Terkhusus bersama Liverpool dia menorehkan 65 gol dan 26 assist. Saya sendiri memiliki ingatan yang mudah hilang, tapi ada momen gol dari Jota yang masih saya ingat. Yaitu gol kemenangan 4-3 melawan Spurs pada menit 90+4, pertandingan itu seperti akan berakhir seri 3-3 ketika Richarlison menyamakan kedudukan pada menit 91+3, tapi Jota tampil sebagai pahlawan. Pantas apabila dia dielu-elukan oleh kami para Liverpool fans dengan memiliki chants tersendiri yang sangat bagus, penggalan lirik berikut yang paling saya suka "He’s a lad from Portugal, Better than Figo don’t you know, Ohhh, his name is Diogo!"

Memori pendek saya juga mencatat ia pernah mencetak hattrick sebelum bergabung dengan Liverpool, masih bersegeram serigala Wolves. Dia juga seorang yang pandai bermain gim, Jota adalah pemenang laga ePremier League saat pandemi yang saya saksikan sendiri via streaming YouTube. Meskipun punya selebrasi-selebrasi unik yang kerap dia lakukan, tapi satu selebrasi khasnya adalah duduk dengan memegang stik. Bahkan selebrasi memegang stik menjadi favorit saya di FC Mobile karena hanya dia yang punya.

RIP Jots. Our number 20. YNWA.