Baru deh sisipkan pendapatmu pelan-pelan---kayak orang nitip gorengan di keranjang belanja orang.
2. Ceritakan, Jangan Kotbahkan
Orang bosen diceramahi, tapi suka dengerin cerita.
Bahkan kalau cerita itu cuma tentang kamu yang salah naik bus dan nyasar ke kota sebelah.
Cerita itu bikin orang penasaran, senyum, dan (tanpa sadar) ikut mikir.
Logika masuk lewat pintu belakang ketika hati mereka lagi senang.
3. Pakai Humor Ringan, Tapi Jangan Jadi Badut
Senyum bikin orang terbuka.
Tawa kecil bikin mereka mau dengerin.
Tapi ingat: humor itu bumbu, bukan lauk utama.
Kalau kebanyakan, pendapatmu jadi kayak mie instan kebanjiran saus---ramai, tapi nggak bisa dimakan.