Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merpati yang Terundung Benci

10 Mei 2021   22:11 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:14 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumpah berkelakar menunda janji
Dalam jiwa merpati yang terundung benci
Kemarau asmara tak jua menghibur hati
Mengharap rindu di hamparan waktu nan suci

Si merpati malang memberanikan diri
Meski tiadanya restu menjadi uji
Tuk mengucap janji sehidup semati
Walau bumi tak sudi menopang kaki merpati

Namun langit itu teramat luas
Ranting-ranting pohon juga masih lengang untuk tempat beristirahat
Merpati mulai terbang tanpa lelah
Benci sang tanah bukan menjadi alasan untuk berhenti melangkah

Kini, merpati belajar menyambut hikmat
Yang terkandung dalam berbagai sajian nikmat
Merpati mulai pandai merajut rahmat
Menggubah semua hujat menjadi berkat

***
Kamis, 17 Ramadhan 1442 H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun