Kerinduan ini sudah mencapai klimaksnya
Memaksa untuk segera mengadu
Bukan kepada siapa pencipta seuntai keindahan
ataupun tentang apa yang membuat segelas anggur begitu nikmat
Kerinduan ini serasa mulai mengenal batasnya
Bukan untuk sekedar menjadi abdi
Atau menjadi pelayan setia semerbak cumbu asmara
Namun, segala gejolak rasa ini hanya mengikuti derai iradahnya
Hingga akhirnya kerinduan ini ternyata tak mengetahui apapun
Tentang mengapa harus merindu, walau harus menelan pilu
Tentang mengapa harus mengadu, walau harus tertampar bisu
Wahai kekasih, bagaimana lagi kita harus bertemu?
***
7 Ramadhan 1442 H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!