Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mencintalah

22 September 2019   15:27 Diperbarui: 22 September 2019   15:37 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/HayahEssa

Hujan di kala senja

Menemani langkah awal perjalanan

Membelai semesta yang layu ataupun merindu

Mengikis keresahan akan kekalutan ego para sahaya

Menatap engkau berkelana

Menyusuri jengkal keraguan

Bayangmu berkeliaran dalam anganku

Sedang namamu selalu terucap dalam lisanku

Yaa... hu

Yaa... Hu

Yaa... Hu

Menarilah dalam kemesraan sunyi

Meniti malakut yang senantiasa abadi

Matilah sebelum mati

Lalu, mencintalah

1 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun