Ikan mas dan ikan nila yang diambil dari kolam. (Dokumentasi Pribadi)
Teteh pulang dari pasar membeli beberapa ekor ayam, sayuran dan bumbu-bumbu yang diperlukan. Ayam tersebut dipotong dan dibersihkan oleh dua orang tadi, suami ikut membantu. Memasak makanan dilakukan di samping rumah, menggunakan tungku dan kayu bakar. Â
Suami sedang membantu membersihkan ayam di samping rumah. (Dokumentasi Pribadi)
Tradisi di sini bila ada acara hajatan ataupun pantauan, saudara-saudara dan tetangga terdekat akan datang untuk membantu. Untuk yang perempuan saat pagi baru datang dua orang, saya pun ikut membantu di dapur.
Saya dan saudaranya kakak ipar sedang menyiapkan bumbu di dapur. (Dokumentasi Pribadi)
Semakin siang yang datang lebih banyak, suasana pun tambah ramai. Mereka bekerja sambil mengobrol menggunakan bahasa daerah sana. Selain nasi, menu yang dimasak yaitu opor ayam, sop, pepes ikan, bihun, kentang goreng, dan sayur buncis yang dicampur dengan tempe.
Pukul 10.00 kami mendapat undangan pantauan dari bibinya Abang, kami pun berangkat ke sana bersama dengan Abang tetapi Teteh tidak ikut.
Sajian makanan di rumah Bibi. (Dokumentasi Pribadi)
Rumah bibi berbentuk panggung, di bagian depan rumah sangat asri karena banyak tanaman hias. Kami disuguhi pempek dan juga makan siang. Sebelum pulang, kami foto bersama di tangga depan rumah.
Berfoto di rumah Bibi sebelum pulang. (Dokumentasi Pribadi)
Selesai makan kami pulang, paman dan bibi nanti siang akan datang juga ke rumah Abang. Saat sampai di rumah, Teteh dan yang membantu kerja sedang makan siang. Kami pun ditawari untuk makan, tetapi menolak karena masih kenyang.
Siang itu Abang keliling kampung, mengundang saudara-saudara dekat untuk hadir dalam acara pantauan di rumah. Ayu dan keponakan Abang beserta keluarganya yang kemarin kami kunjungi juga datang, suasana rumah pun bertambah ramai.
Sebelum magrib, saya membantu menyiapkan piring dan sendok di meja. Istrinya keponakan Abang dan keponakan yang perempuan menata meja dan memasukan hidangan yang akan disajikan.
Pada saat magrib, suami dan ananda ikut salat berjamaah di masjid. Di rumah juga diadakan salat berjamaah yang menjadi imamnya adalah keponakannya Abang.
Bubar dari masjid, bapak-bapak yang yang diundang mulai berdatangan ke rumah. Sebelumnya ada sambutan yang diwakili oleh paman Abang tentang tujuan mengadakan acara pantauan di rumah ini yaitu untuk mendoakan Teteh supaya tangannya yang masih sakit agar segera sembuh dan mendoakan kami yang mau pulang ke Sukabumi.
Perwakilan keluarga sedang memberikan sambutan. (Dokumentasi Pribadi)
Dilanjutkan dengan acara doa yang dipimpin oleh pamannya abang yang satu lagi, yang merupakan sesepuh di dusun ini. Setelah berdoa, langsung makan bersama dengan cara prasmanan.
Lihat Travel Story Selengkapnya