Mohon tunggu...
Iam Tathtya
Iam Tathtya Mohon Tunggu... Novelis - Iamtathtya

Saya hanya manusia yang punya banyak mimpi dan harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

My Doctor Crush-Part 2

4 Juni 2020   23:19 Diperbarui: 30 Juni 2020   10:25 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Halo Readers,.. semoga gak bosen ya sama cerita yang aku kasih. Yuk disimak lagi...

*****

@Bandara International Soekarno-Hatta

Seorang Laki-laki yang berusia sekitar 27tahunan berjalan santai dari pintu keluar kedatangan dari luar negeri. Dia berjalan sambil membawa dua koper dan satu tas kecil. Tiba tiba ada yang memanggil laki-laki tereebut.

"DIGOOO" teriak seseorang yang sepertinya laki-laki.

Laki-laki yang membawa koper itu pun menoleh dan tersenyum sambil melambai tangan kepada seseorang yang memanggil nya tadi.

"Alhamdulillah akhir nya sampai juga lu, long time no see bro... Hadeh kangen banget gua sama lu."ucap Pria yang usianya hampir sama dengan Digo.

"Raka, Apa kabar bro?"tanya Digo.

"Baik, Sorry nih gua yang jemput lu, soalnya bokap lu lagi nyiapin masakan buat lu"ucap Raka. 

"Oh iya baru gua mau nanya, parkir mobil dimana?"tanya Digo

"Di depan, yuk buru takut ditegur security nya. Tadi gua bilang nya sebentar soalnya"ucap Raka. Digo mengangguk kemudian mengikuti Raka menuju Mobil.

@Mobil Raka (di perjalanan menuju Rumah ayahnya Digo)

"Kenapa lo balik ke Indonesia bro, di Amerika udah enak kerja di rumah sakit sana"ucap Raka

"Dokter Aryan ngajak gua kerja di rumah sakit bokap, ya kangen juga sih gua sama Negara gua tercinta hehe"ucap Digo

"Beh, kangen sama negara apa sama yang onoh"ucap Raka, Digo Tersenyum dan paham maksud Raka. Raka melirik sinis pada Digk

"Masih Cinta rupanya Kau sama masa lalu mu itu, hemm. Coba aja dulu lo nerima Marissa gaka bakalan Jomblo lu sekarang?"ucap Raka meledek Digo

"Gua tuh gak cinta sama si Icha, kita udah sahabatan dari Kecil. Dia udah gua anggap adek gua. Tapi emang nya lu udah punya pasangan, lu kan sama kaya gua juga, Jomblo"ucap Digo tak terima diejek Sama Raka. Raka malah tertawa nyengir. 

"Hehehe, mulai kapan bro kerja di Citra Mediska"tanya Raka

"Seminggu lagi sih, tapi besok gua mau ketemu Dokter Aryan dulu. "Ucap Digo

"Emm, asik kita kerja bareng lagi mih, Icha pasti seneng denger kabar lo balik ke Indonesia"ucap Raka

Digo tersenyum. Mereka berdua pun sudah sampai dirumah Ayah nya Digo. Sebenarnya Digo udah punya apartemen sendiri dekat dengan Citra mediska . Tapi dia harus menemui ayah nya dulu baru pergi ke Apartemen nya sendiri untuk beberes barang barangnya.

Skip.

@Rumah Sakit Citra Mediska(namanya aku ganti)

Tristan yang ingin memulai Operasi memanggil Didot agar menyuruh Dokter Agatha menunggu dia sampai selesai operasi. Didot menyuruh Bagas menghampiri Dokter Agatha. Bagas menuju ruang ganti wanita untuk menghampiri Dokter Agatha. Tidak lama Bagas sampai Dokter Agatha keluar dan sudah berganti pakaian

"Dokter Agatha"panggil Bagas

"Hemm ada apa", Dokter agatha berbalik ke Arah Bagas.

"Dokter Tristan menyuruh Dokter Agatha Untuk menunggu nya sampai Operasi selesai"ucap Bagas

"Aku kan menunggu di kafetaria depan Rumah sakit"ucap Agatha Santai.

"Tapi anda harus menunggu disini, Dokter Tristan paling gak suka dibantah"ucap Bagas

"Lagi Operasi apa dia sekarang?"ucap Agatha.

"Pembengkakkan pada otak dokter"ucap Bagas.

"Dengar ya Bagas saya akan Wa dia nanti, karena saya paling gak suka menunggu. Tenang aja nanti bakal saya tanggung kalo nanti dia marah-marah oke"ucap Agatha lalu pergi dari hadapan Bagas.

Bagas tersenyum kecil dan agak takut kalao kalao Didot mengomelinya lagi.

@Alissa's Cafe

Seorang gadis Cantik dan manis sedang memnersihkan meja meja bekas Customer yang sudah selesai makan di cafe tersebut. Dari belakang Agatha Diam diam berjalan pelan dan mengerjai gadis itu dengan memeluk nya dari belakang. Gadis yang dipeluk Agatha kaget dan mencoba memberontak dengan cara jurus jurus beladiri.

"Tadaaaa"ucao Agatha tersenyum

"Ihh Agatha ngagetin aja lu"ucap Gadis

"Unch..unch kaget ya. Gue cuma ngetes kok biar lu bisa kalo nanti ada cowok nakal yang usil sama lo"ucap Agatha.

"Ihh naujubillah deh jauh jauh... seorang Lissa di godain cowo, gua godain balik tuh cowonya. Haha"ucap Lissa.

"Oh iya nih buat lo,"ucap Agatha memberikan Lissa sebuah paper bag kecil pada Lissa.

"Emm apa nih, Lo pasti lagi kangen ya sama nyokap lo makanya beliin gua ini"ucap Lissa.

"Bukan sahabat ku, ini hadiah, Happy Birthday sahabat bawel ku.."ucap Agatha. Lissa menyimak sambil membuka hadiah dari Agatha.

"Emm... Terharu akoh jadinya, wah tha ini mah kalung yang gua mau, ihh tau aja sih lo yg gua pengen, coba aja lu cowo gua jadiin pacar lu, haha"ucap Lissa sambil memeluk Agatha. 

Agatha tertawa dan mengajak Lissa untuk me time sambil minum jus buatan Lissa. Cafe Alissa ini sudah berdiri sejak sebulan dan lumayan laris karena letaknya berada dekat dengan Rumah sakit Citra Mediska. Banyak Dokter muda yang lelah sehabis melakukan bedah atau perawatan pada pasien berkunjung ke Cafe milik Alissa sahabat nya Agatha. 

Disaat asik asik ber me time, Dokter Tristan menchat Agatha segera kembali ke RS. Agatha menghela nafas dan segera menyudahi me time nya bersama Alissa dan pergi menuju Rumah sakit.

@Rumah Sakit Citra Mediska

Jessica sedang berada di ruangan fellow nya tiba tiba ada yang mengetuk Pintu. 

"Masuk aja gak dikunci"teriak Jessica. Muncul lah seorang Pria yang manis dan lucu dari balik pintu. 

"Marcel, gak ngecheck pasien lo"ucal Jessica. Marcel tersenyum dan berjalan dan duduk di sofa Ruangan nya Jessica.

"Gimana tadi makan malem nya?"tanya Marcel

"Gak menarik sok kegantengan tuh cowo, yang ada malah ada insiden pemilik resto pingsan"ucap Jessica.

"Emang ganteng kan makanya lu suka"ucao Marcel

"Ye kalo ganteng doang mah banyak cowo disini yang keren keren. Tapi kak Tristan tuh beda dari yang lain"ucap Jessica.

"Hemm iya deh suka suka lu aje Jessica"ucap Marcel. Tiba-tiba Jessica teringat sesuatu.

"Eh Cel, lo tadi liat Dokter Fellow baru itu. Yang kata si Didot ngehajar para gangster"ucap Jessica.

"Heemm, keren deh dia cara menghajarnya tuh punya teknik tersendiri, cia cia buf"ucap Marcel.

"Heem, Sekeren itu, jadi penasaran. Coba nanti gua deketin dia kalo aja gitu bisa belajar bela diri juga hehe.."ucap Jessica.

"Makan yuk laper nih gua."ajak Marcel.

"Duluan aja, gua mau ruangan Tristan dulu"ucap Jessica.

"Huuh, bucin banget sih lo. Jangan lupa makan. Yaudeh gua ke kantin dulu bye Jess"ucap Marcel lalu pergi keluar menuju kantin.

@Ruangan Dr.Tristan

Agatha mengetuk pintu dan masuk ke ruangan Tristan. Tristan menatapnya dengan dingin. Namun, Agatha menatap nya biasa saja tanpa ada rasa takut.

"Kenapa kamu gak nunggu saya Dirumah sakit. Tapi Malah pergi ke kafe"tanya Tristan panjang lebar.

"Saya udah bilang dokter kan saya nunggu di kafe, lagian operasi nya Dokter kan lama"ucap Agatha santai. Tristan menyerngit baru kali ini ada Dokter bawahan yang bicara sesantai itu padanya.

"Kamu gak takut saya pecat dari sini, hah. Saya ini Dokter staf disini. Dan dengan kapan saja bisa membuat kamu keluar dari sini"ucap Tristan agak tegas. Agatha agak sedikit terkejut.

"Gak, lagian dokter baru staff disini. Jadi gak masalah. Yang bawa saya kesini itu Dokter Ketua di bedah syaraf ini. Jadi walaupun saya dikeluarkan saya bakal tuntut balik karena saya tidak berbuat salah apa"ucap Agatha.

"Pede banget kamu gak buat salah. Kamu itu ada salah sama saya. Main asal operasi pasien sembarangan aja tanpa ijin saya, saya yang bertugas malam ini jadi tanpa seijin saya operasi gak bisa dilakukan. Kamu ini Dokter baru disini jangan seenak nya ya"ucap Tristan pada Agatha.

"Maaf ya Dokter Tristan yang terhormat, pasien sudah dalam keadaan kritis, dan harus segera di lakukan operasi darurat. Lagi pula tadi Dokter sedang tidak ada di Rumah sakit. Nunggu Dokter dateng bisa meninggal itu pasien, lagian juga saya bukan dalam bimbingan dokter juga kok. "ucap Agatha.

"Banyak ngebantah ya kamu. Oke gini aja. Di pertemuan rapat ini akan saya bahas mengenai operasi darurat apa perlu dilakukan atau tidak. Kalo saya benar kamu keluar dari rumah sakit ini"ucap Tristan marah.

"Okey saya terima tantangan kamu. Tapi kalo saya benar kamu harus minta maaf sama saya."ucap Agatha. Tiba-tiba ada seseorang masuk keruangan Tristan. Jessica yang masuk.

"Jess kalo masuk ketuk dulu dong, gak sopan."ucap Tristan.

"Yee biasanya juga begini gak masalah. Saya mau ngomongin masalah operasi nih. Eh"ucao Jesicca menatap Agatha. 

"Kenalin Jess partner baru kamu Agatha."ucao Tristan

Agatha dan Jessica saling menatap, mereka sama sama terkejut melihat diri mereka masing-masing.

"Agatha, lo Agatha kan?"ucap Jessica langsung To the point. Agatha menghela nafas. Tristan menatao keduanya bingung.

"Ya gue Agatha, apa kehadiran gue masih buat lo marah"ucap Agatha. Jessica terkejut bukan main.

"Saya permisi keluar Dokter"Pamit Agatha karena pembicaraan mereka sudah selesai.

Namun Jessica mengikuti Agatha keluar.

"Tunggu"ucap Jessica. Agatha berhenti dan membalikkan badan menatap Jessica malas.

"Kenapa lo disini? Apa lagi yang mau lo ambil dari hidup gua"ucap Jessica.

"Ya gua disini kerja lah, maaf saya sama sekali gak berminat sama kehidupan kamu."ucap Agatha.

"Ya tapi kenapa dirumah sakit ini, kenapa gak ditempat lain. Belum puas lo dengan lissa dan Kak Digo yang lu rebut dari gua hah"ucap Jessica.

"Terserah lu deh ya Jess berpikir gimana sama gua, gua jelasin panjang lebar juga lu gak bakal ngerti. Dan Gak usah bawa bawa orang di masa lalu, gua datang kesini karena ini emang rumah sakit terkenal dan bagus mana ada sih dokter yang nolak kerja disini."ucap Agatha.

"Gak usah munafik lo, oh gua tau pasti lo terima kerja disini karena kak Digo bakal bekerja disini kan. Asal lo tau kak Digo itu udah nikah sama kak Marissa jadi lo jangan rusak hubungan mereka. Dan satu lagi ternyata jiwa preman lo belum hilang juga ya walaupun udah jadi Dokter"ucap Jessica lalu pergi dari hadapan Agatha. 

Agatha berbalik dengan wajah kesal dan sedih, matanya berkaca-kaca selama berjalan menuju ke parkiran mobil.

@Ruangan Tristan.

Jessica balik dengan wajah kesal, Tristan menunggunya dengan banyak pertanyaan di kepalanya.

"Kamu kenal sama Dokter Agatha?"tanya Tristan.

"Kenal, sangat kenal"ucap Jessica dengan wajah penuh amarah. Tristan bingung dibuatnya.

Skip.

@Rumah Ayah nya Digo.

Raka, Digo Dan Ayah Digo sedang makan bersama di meja makan. Ibu Digo sudah lama tiada karena penyakit Kanker darah. Jadi Ayah nya kini hanya tinggal seorang diri ditemani beberapa pembantu dan dua perawat untuk menjaga ayah nya Digo.

"Kamu menginap saja dulu disini Digo. Besok sehabis dari rumah sakit baru kamu ke apartemen mu"suruh Ayah Digo.

"Iya Pap, Digo lelah banget. Gak mungkin Digo langsung ke apartemen"ucap Digo.

"Bagus lah kalo gitu nak, oh iya kamu sudah dengar kabar marissa. Papa dengar dia lagi ada masalah sama suaminya"ucap Ayah Digo.

"Digo lost contact pah, nih Raka nih masih suka berhubungan sama Marissa"ucap Digo.

"Iya om, tapi gak masalah besar sih. Makanua dia cuti sebulan buat menyelesaikan masalah sama suaminya"ucap Raka.

"Hemm om jadi ngerasa bersalah sama Marissa, coba aja dulu kamu mau nikah sama Icha. Kalian sahabatan dari kecil pasti sudah memahami satu sama lain"ucap Papa Digo.

"Pah sudah lah, gak usah dibahas. Mending kita lanjutkan makan nya yuk"ucap Digo. Digo mengingat terakhir kali ia bertemu dengan Marissa.

*Flashback on*

Di tepi jalan sebuah mobil sedan berhenti dan seorang wanita keluar dari mobil, diikuti seorang pria dibelakangnya. Dan keadaan hujan gadis itu berjalan menjauh dari mobil itu, dan laki -laki itu mengejarnya.

"Sudah lah Digo, gak usah kamu paksakan perasaan kamu sama aku, aku tau siapa gadis yang kamu suka, jadi gak usah bohongi perasaan kamu sendiri"ucap Marissa.

"Gua minta maaf, minta maaf banget. Sebagai penebus rasa bersalah gua anter lo kerumah ya untuk terakhir kalinya sebelum gua pergi ke Amerika"ucap Digo.

"Gak usah, cukup sampai disini aja. Aku gamau didekat kamu lagi dan itu membuat hati aku semakin sakit, bye Digo"ucap Marissa kemudian berlari meninggalkan Digo yang terpaku dibawah hujan.

*Flashback Off*

Digo, papanya dan juga Raka melanjutkan makan mereka.

Keesokan Harinya.

Salah satu pembantu dirumah Digo, Bi sumi, tiba tiba pingsan dan agak sedikit kejang, Digo memeriksanya sebentar. Dirumah cuma ada Digo, Papanya sudah berangkat pagi pagi untuk pertemuan. Dia pun menyuruh supir untuk menyiapkan mobil agar bi Sumi di gotong kemobil dan langsung dibawa Kerumah sakit. Sekalian Dia harus berkunjung di tempat kerjanya yang baru, Dirumah sakit milik papanya. 

***

Rumah sakit Citra Mediska. 

Agatha dan Bagas sedang mengecek pasien Si Bos gangster itu. Dengan telaten ia bertanya pada Si bos bagaimana keadaan nya. Si Bos menjawab dengan apa adanya, begitu juga Agatha dia tanpa ada rasa takut bertanya pada Si bos. Setelah selesai Agatha menyuruh Bagas untuk menyiapkan ruang VVip karena pasien sudah bisa dipindahkan dari Ruang Icu. 

Agatha dan Bagas pun keluar dari ruangan, tiba tiba Bagas Handphone berbunyi. Dia pun mengangkatnya.

"Halo, ya oke oke, saya akan segera siapkan"ucap Bagas.

"Ada apa?"tanya Agatha

"Dokterbada pasien darurat sedang menuju kemari dia ditangani oleh Dokter baru kita dan dia membutuhkan rekan untuk operasi pasien tersebut."ucap Bagas

"Oke, segera siapkan ruang operasinya dan panggil Marcel suruh ikut dengan saya"ucap Agatha.

"Baik Dokter", Bagas pun  bergegas menuju Marcel dan Ruang Operasi. 

Agatha dan Marcel sudah bersiap menuju Ugd untuk menyambut pasien darurat tersebut. Agatha sempat kesal dengan sikap Marcel yang tidak profesional karena membahas soal Jessica padanya. Tidak lama kemudian, Pasien darurat tersebut datang dengan sebuah mobil para oetugas UGD sudah menyiapkan sebuah brangkar untuk membawa pasien keruang Operasi. Dan ketika Agatha ingin menghamiri dia terkejut dengan seseorang disana yang sangat dia kenal, dia terdiam melihat seseorang tersebut, yah Dia Digo Dokter baru Dirumah Sakit ini dan masa lalu dia yang belum selesai. Sementara, Marcel dan beberapa perawat lain sudah membawa masuk pasien tersebut , dan Agatha masih terdiam menatap Digo dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Digo lun sudah melihat keberadaan Agatha di dekat situ dia pun menatapnua sebentar, dan berjalan menuju Agatha.  Pikiran Agatha ketika melihat Digo berjalan ke arahnya adalah tentang terakhir kalinya dia bertemu dengan Digo saat dia harus pindah ke Cirebon Karena Ibunya bercerai dengan ayahnya.  

"Sudah berapa lama pasien tidak sadarkan diri?"tanya Agatha Pada Digo yang sudah ada dihadapan nya.

"1 jam,"jawab Digo.

"Hemm apa kamu sehat?"ucap Agatha.

"Hemm, kamu sudah menikah?"tanya Digo balik.

"Belum" jawab agatha

"Sudah ada pacar?"tanya Digo lagi yang membuat dirinya bingung.

"Belum juga"jawab nya lagi

"Kalau begitu bagus, nanti kita bahas setelah ini"ucap Digo mepergk meninggalkan Agatha dengan senyum tipisnya. 

Agatha yang bingung langsung mengikuti langkah kaki Digo menuju Riang ct scan.

******

Yaps Segini dulu, maaf ya ini baru di edit kembali. Semoga suka. Next nya Insya Allah hari ini saya post. Jangan Lupa, like dan komen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun