Mohon tunggu...
Taopik Fatturrohman
Taopik Fatturrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Revolusi Punk

30 Januari 2024   15:19 Diperbarui: 5 Februari 2024   16:51 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Surya: Sekarang, mari kita mulai upacara bendera. Hormat, grak!

Para siswa: (berdiri tegak dan menghormat bendera)

(Di antara para siswa, ada empat orang yang tampak bosan dan tidak antusias dengan sambutan Pak Surya. Mereka adalah Rudi, Dina, Budi, dan Rani, yang merupakan anggota dari sebuah band punk bernama The Rebels. Mereka sering bermain musik di sebuah gudang tua di pinggiran kota, dan menyanyikan lagu-lagu yang mengkritik pemerintah dan masyarakat yang korup dan otoriter. Mereka juga suka membuat grafiti dan poster yang mengekspresikan pandangan dan aspirasi mereka. Mereka adalah anak-anak yang berani, kreatif, dan idealis, tetapi juga sering bermasalah dengan sekolah dan orang tua mereka.)

Rudi: (berbisik) Ini sambutan apa sih? Kok kayak pidato kampanye?

Dina: (berbisik) Iya, bosen banget dengernya. Pak Surya itu cuma jadi juru bicara pemerintah. Dia gak peduli sama kita.

Budi: (berbisik) Gak cuma dia, semua orang di sini gak peduli sama kita. Mereka cuma mau jadi anak baik-baik yang nurut sama aturan. Padahal aturan-aturan itu gak adil dan gak masuk akal.

Rani: (berbisik) Betul. Kita gak boleh berpikir sendiri, gak boleh berekspresi, gak boleh protes. Kita cuma boleh diam dan mengikuti apa yang dikatakan pemerintah. Padahal pemerintah itu korup dan zalim. Mereka cuma mau memperkaya diri sendiri, dan menindas rakyat.

Rudi: (berbisik) Makanya, kita harus berani melawan. Kita harus menunjukkan bahwa kita punya suara, dan kita gak takut sama mereka. Kita harus bikin revolusi!

Dina: (berbisik) Revolusi punk!

Budi: (berbisik) Revolusi punk!

Rani: (berbisik) Revolusi punk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun