a.Etika dalam penulisan ilmiah
Etika dalam penulisan ilmiah: Penting untuk mengikuti etika dalam apapun yang kita lakukan. Hal yang sama juga berlaku untuk penulisan ilmiah. Seringkali peneliti terlalu banyak terlibat dalam penulisan dan penerbitan sehingga secara sengaja atau tidak sengaja etika dilupakan. Perlu adanya kesadaran tentang etika ilmiah untuk menghindari kesalahan dalam penulisan ilmiah.
Menurut Resnik (2011), banyak orang menganggap etika sebagai seperangkat aturan yang membedakan benar dan salah, tetapi sebenarnya istilah "etika" mengacu pada norma perilaku atau tindakan dan disiplin ilmu. Etika atau norma penelitian mempromosikan "pengetahuan, kebenaran, dan menghindari kesalahan" (hal. 1) dan melindungi dari "memalsukan, memalsukan, atau salah mengartikan data penelitian" (hal. 1).Â
Redaksi dan penerbit bertanggung jawab kepada publik bersama dengan peneliti dalam memastikan bahwa semua aspek proses penelitian dan diseminasi temuan transparan, jujur, dan dapat dipercaya. Etika dan pedoman penelitian mempromosikan nilai moral dan sosial untuk melindungi keselamatan dan kesehatan subjek manusia dan hewan serta memastikan bahwa publik dapat mempercayai "kualitas dan integritas penelitian" (Resnik, 2011, hlm. 1).
Sejumlah asosiasi profesi, lembaga pemerintah, dan universitas telah mengembangkan kode etik khusus terkait penelitian. Beberapa prinsip etika yang telah diartikulasikan penting untuk integritas penelitian, termasuk kejujuran, objektivitas, kehati-hatian, penghormatan terhadap kekayaan intelektual, kerahasiaan, nondiskriminasi, transparansi, tanggung jawab sosial, menghormati rekan kerja, dan perlindungan subjek manusia dan hewan (Resnik, 2011; Shamoo & Resnik, 2009).Â
Resnik (2011) menguraikan sejumlah contoh penyimpangan atau kesalahan dalam praktik penelitian etis yang layak ditinjau oleh peneliti, penulis, atau editor mana pun untuk mencegah perilaku tidak etis yang tidak disengaja. Pedoman telah dikembangkan untuk membantu para peneliti dalam melaporkan dan menerbitkan temuan mereka.
b.Pelanggaran ilmiah
Ada pedoman yang ditentukan oleh badan-badan khusus internasional atau nasional, yang harus kita ikuti. Pelanggaran ilmiah mencakup malpraktik seperti pembuatan data, manipulasi data, duplikasi artikel, konflik kepenulisan, dll. Orang harus mengetahui berbagai cara menangani pelanggaran. Bagaimana kesalahan publikasi dikelola oleh COPE (komite etika publikasi).Â
Ada berbagai program (software) untuk memeriksa kesalahan ini. COPE menangani kasus malpraktik dan plagiarisme yang dipublikasikan. Ini adalah berbagai cara untuk mendeteksi penerbitan yang tidak etis seperti berbagai perangkat lunak pendeteksi plagiarisme.Â
Program-program ini memberi tahu kami tentang bagian mana dari konten yang disalin dari mana, situs mana, buku mana, dan persentase kesamaan antara manuskrip dan artikel lainnya. Program ini memberi kita ukuran kesamaan antara artikel yang ada dan yang diterbitkan dalam literatur.
c.Pedoman
1.Jangan pernah menggandakan pekerjaan, kalimat (Teks penuh atau sebagian).
2.Selalu tulis referensi untuk bagian naskah yang dipilih dari artikel yang diterbitkan sebelumnya.
3.Hindari publikasi salami. (Menerbitkan satu studi ke beberapa artikel kecil).
4.Jangan pernah menjiplak (Tidak etis menggunakan ide, kata-kata, pekerjaan orang lain tanpa memberikan kredit karena).
Jika kita harus menggunakan data yang digunakan sebelumnya daripada kita harus mendapatkan izin dari penerbit dan harus menggunakan data setelah memberikan kutipan dan pengakuan yang tepat untuk pekerjaan sebelumnya. Harus ada transparansi yang tepat dalam menggunakan data sebelumnya.Â
Kasus duplikasi ditangani oleh COPE, jika terbukti bersalah, pasal dicabut atau ditarik kembali. Publikasi salami adalah bentuk lain dari pelanggaran ilmiah yang melibatkan penemuan satu studi menjadi beberapa bagian untuk meningkatkan jumlah publikasi artikel. Proyek penelitian dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.Â
Plagiarisme mencoba menggunakan ide, kata-kata, atau karya orang lain tanpa memberikan penghargaan yang semestinya. Sangat tidak etis untuk tidak menyebutkan nama orang lain yang darinya ide atau karya tersebut digunakan.
d.Lima jenis plagiarisme
1.Salin tempel
2.Pergantian kata
3.Gaya
4.Metafora
5.Ide
Meskipun tidak ada aturan yang ditetapkan tentang berapa banyak materi teks yang dapat digunakan dari artikel yang diterbitkan tetapi umumnya diabaikan jika materi yang disalin kurang dari 20% dari data yang sudah diterbitkan. Kode etik harus diikuti oleh peneliti ilmiah untuk menulis artikel penelitian sesuai dengan standar etika.
e.Berikut adalah beberapa kriteria untuk menghindari plagiarisme
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI