Satu hal yang saya kagumi dari Belanda adalah kekokohan bangunan dan arsitekturnya.Â
Dibangun pertama kali tahun 1652 oleh Gubernur Jendral Christoffel van Swoll, semua bangunan dalam kondisi prima. Tiang-tiang kayu, kasau plafon hingga jendela yang dibuat dari material terbaik, membuat bangunan yang berasal dari peninggalan Belanda ini awet.
Di Museum Bahari ini, terdapat lantai 1 dan 2. Â Sayang sekali, di tahun 2016, bangunan yang di sisi utara pernah terbakar habis :(
Kami memasuki area pamer yang memiliki banyak koleksi seperti peta Batavia, koleksi asli kapal tradisional, lukisan, koleksi miniatur TNI AL, alat navigasi, peralatan senjata kapal dan beberapa replika benda asli dan kapal laut nusantara.Â
Yang paling menarik, tentu saja perahu tradisional dari Papua. Uniknya, karena kapal ini memiliki "kaki" dengan lebar sekitar 2 meter. Kapal ini dibuat dari satu pohon utuh yang besar, Â didatangkan dari Papua langsung. Konon ada ritual khusus lho untuk membuat kapal ini dan menyerahkannya ke museum ini!
Karena hari sudah larut malam, ditambah kondisi tubuh sudah lelah, kami memutuskan untuk tidak ikut ke lantai 2. Tapi bersyukur sekali bisa ikut ke acara Tour Night at Museum dari Wisata Kreatif Jakarta kali ini.Â