7. Dresscode bebas, namun gunakan sepatu yang bisa dipakai untuk berjalan jauh.
Museum Bahari, Karena Nenek Moyangku Seorang Pelaut
Museum yang kami tuju kali ini adalah Museum Bahari Jakarta yang terletak di Jl. Ps. Ikan No.1, RT.11, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, atau berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Museum Bahari merupakan museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian (mengenai laut) dan kenelayanan bangsa Indonesia mulai dari Sabang sampai ke Merauke.
Tiba di depan museum, kami langsung segera makan malam terlebih dahulu. Â Di depan pintu museum, memang terdapat banyak sekali jajanan malam, mulai dari nasi goreng, sate, soto, Â mie ayam, hingga jamu.Â
Founder @WisataKreatifJakarta Ira Lathief, dengan riang menyambut kami di depan Menara Syahbandar. Â Bayangan menyusuri lorong waktu di saat matahari terbenam, di Indonesia adalah sebuah hal yang tak biasa. Selain challenging, juga menarik minat milenial untuk kembali menelusuri sejarah.
Ada Apa Saja di Museum Bahari?
1. Menara Syahbandar
Rumah Kepala Syahbandar sekaligus Menara Syahbandar yang sudah berdiri sejak tahun 1839. Saat itu, menara dengan tinggi 12 meter ini adalah yang tertinggi di Jakarta, sehingga berfungsi sebagai menara pantau .
Untuk menuju ke lantai 3, kami diperkenankan naik maksimal hanya 15 orang, agar tidak berdesakan, di samping itu Menara Syahbandar sudah mengalami kemiringan hingga 4 derajat.
Tiba di lantai 2 ada beberapa keterangan mengenai menara pantau ini, yaitu sejarah Menara Syahbandar danÂ
Terdapat foto perubahan kota Jakarta sejak zaman penjajahan Belanda hingga saat ini. Terlihat dalam foto, suasana Batavia zaman dulu masih asri dan tidak dipenuhi bangunan. Sangat kontras dengan keadaan Jakarta Utara yang terlihat langsung.