Ketika empati berbisik lembut di tengah keputusasaan,
Mereka berdiri gagah, sebagai pelita di tengah badai.
Lupa kadang kita, bahwa mereka pun berdarah dan bernapas,
Merindukan hening, mencari pelukan istirahat.
Namun suara hati mereka tak pernah mengenal mundur,
Demi sebuah janji suci, mereka berkorban tanpa akhir.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!