Di sudut terpencil masjid yang usang,
Makam tua berdiri, menyimpan rahasia.
Arwah marbot yang dulu setia, gentayangan,
Wajah keriputnya mencari jawaban yang tak terjawab.
Wartawan datang, pena di tangannya,
Sejarah masjid ingin dia ungkapkan.
Tapi arwah Haji Ahmad menanti di balik jendela,
Mengingatkan dosa dan kebenaran yang tersembunyi.
Pemimpin masjid yang bijaksana,
Ternyata reinkarnasi pembunuh masa lalu.
Dendam dan kebencian mengikuti rohnya,
Dia membunuh marbot lagi, menyembunyikan identitasnya.
Kutukan mengikat dalam malam gelap,
Mimbar kosong dan kegelapan mengintai.
Wartawan mengungkap kebenaran, arwah berkata,
"Pintu neraka terbuka, kita semua harus membayar."
Wartawan menghilang, gentayangan di antara mimbar,
Legenda desa tentang berani menghadapi arwah.
Warga bisikkan nasibnya yang misterius,
Masjid sepi, pemimpin menyesali dosanya.