Mohon tunggu...
Tina Tuslina
Tina Tuslina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya adalah ibu rumah tangga yang mempunyai anak 2, saya juga guru di RA. BANI YAHYA SOLEMAN, saya juga mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Tangerang semester IV. pernah menjadi ketua osis di MTs. di MAN aktif di PKS, Pramuka dan obade. pernah mondok di pesantren Riadlul Ulum Cipendeui Cipasung Tasikmalaya. di kampus sebagai ketua mahasiswa pg-paud angkatan 2010-2011. ketua UKM Tari FKIP PG-PAUD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Resume Sepatu Dahlan

16 Juli 2012   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:54 2622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1342445970139359478

[caption id="attachment_194421" align="alignleft" width="300" caption="SEPATU DAHLAN"][/caption]

SEPATU DAHLAN

PENULIS BUKU: KHRISNA PABICHARA

PENERBIT: NOURA BOOKS

CETAKAN: MEI 2012

TEBAL BUKU: 369 HALAMAN

Novel SEPATU DAHLAN baru saja terbit tetapi pembacanya woooow membludak.........!. Saya jadi ikut penasaran ada apa sih yang terdapat di dalam navel ini, hingga sepertinya menarik sekali.................?. Ayo kita simak.......!

Pemeran utama di dalam novel ini adalah Dahlan Iskan, seperti yang sudah kita ketahui bahwa Dahlan Iskan adalah seorang mentri di jajaran Kabinet indonesia yang selalu menggunakan sepatu kets yang disiplin dalam tugasnya tapi juga sering dianggap kontroversial di dalam kiprahnya ataupun dengan keputusan-keputusan yang diambilnya. Seperti itulah yang kita ketahui dari televisi ataupun dari koran-koran.

Novel Sepatu Dahlan ini mengisahkan kehidupan Dahlan Iskan saat masih remaja. Di dalam novel ini di ceritakan bahwa Dahlan Iskan dibesarkan dalam keluarga miskin di sebuah desa yang bernama desa Kebon Dalem, Magetan, Jawa Tengah, ia selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Sejak kecil orang tuannya selalu menasehati bahwa hidup didalam kemiskinan bukan berarti kita harus meminta-minta untuk menerima belas kasihan dari orang lain, melainkan harus dihadapi dengan bekerja dan berusaha.

Dahlan didalam kehidupannya sejak kecil di didik dengan keras. Perih karena lapar sering di alaminya, hingga ia dan adiknya harus melilitkan sarung di perutnya guna menahan rasa perih pada lambungnya kerena menahan rasa lapar. Meskipun hidup dalam kekurangan keluarganya tetap mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya. Dahlan tidak memiliki sepatu, meskipun demikian ia rela berjalan kaki puluhan kilometer untuk pergi kesekolah tanpa alas kaki. Hingga membuat kakinya lecet-lecat dan perih ia rasakan, tapi hal itu tak membuatnya malas bersekolah. Dan ia pun menyimpan dua impian besar di masa kecilnya yaitu memiliki sepatu dan sepeda.

Impian dimasa kecilnya itu terus membayangi kehidupannya hingga ia menjadi remaja, meskipun sulit ia terus berusaha mengejar impiannya. Walau kehidupannya semakin sulit ditambah kesedihannya ditinggal oleh orang-orang yang disayanginya mimpinya memiliki sepatu dan sepeda tak pernah hilang hingga akhirnya ketika Dahlan telah berhasil meraih mimpinya itu ia sadar bahwa ada mimpi lain yang harus ia raih, mimpi besar untuk melawan kemiskinan yang mendera keluarganya yang harus di ikhtiarkannya dengan bekerja kerjas. Dan ia pun terus, terus dan terus berusaha untuk mencapainya.

Ketika kita membaca novel ini kita akan menitikkan air mata, terasa sesak didada, rasa haru, rasa bangga dengan anak seperti Dahlan, rasa prihatin, rasa sadar akan adanya kehidupan seperti Dahlan, bercampur menjadi satu. Tidak semua orang menjalani hidup kecilnya dengan penuh kesenangan, banyak mainan, dengan rekreasi keberbagai tempat. Buktinya Dahlan yang menjalani hidup kecilnya dengan serba kekurangan.

Novel ini telah memberikan inspirasi kepada saya agar untuk tidak menyerah oleh keadaan. Kisah kehidupan Dahlan kecil yang serba kekurangan ini telah dapat menyentuh hati nurani saya, kehidupan kecil saya tidak berbeda jauh dengan Dahlan tetapi mungkin lebih beruntung dibanding Dahlan kecil. Novel ini juga menyadarkan saya bahwa kemiskinan bukanlah akhir dari segala-galanya di dalam novel ini terdapat sebuah petuahnya, ayah Dahlan berkata bahwa “Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa”.

Dengan petuah ayahnya ini telah membuat Dahlan kecil terlihat lebih matang dibanding anak seusianya dan kematangan jiwanya itulah yang juga menghantarnya hingga bisa menjadi seorang menteri yang disegani. Masa kanak-kanaknya harus dilalui dengan keras, ia tidak sempat untuk bermain sedangkan teman-temannya bermain dan beristirahat sepulang sekolah, Dahlan harus menyabit rumput, mengangon domba, menjadi kuli seset di kebun tebu, dll demi untuk membantu keluarganya. Meskipun demikian Dahlan tak lantas kehilangan keceriaannya, novel ini menceritakan dengan jelas bagaimana anak-anak miskin seperti Dahlan tetap memiliki keceriaan masa kanak-kanak dengan caranya sendiri.

Novel ini menceritakan perjuangan Dahlan mengejar mimpinya memiliki sepatu, pahitnya kehidupan yang dihadapinya, dan juga persahabatannya dengan teman-temannya, bukan itu saja novel ini juga mengungkap sejarah pembantaian masal di sumur-sumur tua di Sococ, Cogrok, dan Dusun Dadapan, Magetan terhadap anggota atau simpatisan PKI.

Kisah Dahlan dalam meraih mimpinya pada novel ini menurut saya pantas untuk diapresiasi. Karena kisah masa kecil Dahlan ini tak hanya enak dibaca melainkan mampu melibatkan emosi pembacanya dan menginpirasi pembacanya untuk tidak menyerah oleh keterbatasan.

Didalam Novel ini pun di kisahkan kenakalan-kenakalan yang dilakukan Dahlan waktu kecil sama seperti anak-anak lainnya seperti mencuri tebu, mencoba membongkar lemari ayahnya agar bisa mendapat uang untuk membeli sepatu, memiliki nilai merah di raportnya, dan sebagainya. Sebagai gambaran manusia itu tidak ada yang sempurna, pasti ada sisi baiknya tapi juga pasti ada sisi buruknya.

Sepatu yang menjadi impian Dahlan kecil mengikat keseluruhan kisah dalam novel ini sehingga pembaca dibuat ikut merasakan bagaimana besarnya keinginan Dahlan untuk memiliki sepatu.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam Novel Sepatu Dahlan :

1.Nilai kekeluargaan

2.Nilai kedisiplinan

3.Nilai ketekunan

4.Nilai perjuangan

5.Nilai persahabatan

6.Romansa pemaja

Pesan-pesan yang dapat diambil dari kisah Dahlan :

1.Jangan mudah menyerah bila kita dalam kesulitan, setiap kesulitan pasti ada solusinya.

2.Bila ingin menjadi orang yang sukses hendaknya berusaha dan berdo’a. Karena mimpi jadi orang sukses tanpa adanya ikhtiar tidak akan tercapai bagai mimpi disiang bolong.

3.Dengarkan nasihat orang tua, karena tak ada orang tua yang ingin memasukkan anaknya kedalam jurang.

4.Hendaknya seorang anak berbakti kepada orang tuanya.

5.Bila kita sedang terpuruk hendaknya bangkit, berjuang dan berusaha untuk melawan segala keterpurukan itu.

DAFTAR PUSTAKA

Pabichara Khrisna Sepatu dahlan. Noura Books. 2012.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun