Mohon tunggu...
Riezha
Riezha Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Siapa Siapa

Membaca dan menganalisis adalah salah satu kegemaran saya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu

22 Desember 2022   12:42 Diperbarui: 22 Desember 2022   12:48 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sehangat mentari di kala penghujung petang

Selaksa kata dalam setiap ayunan rima

Dan setiap kemuliaan untuk kasih sepanjang masa


Untuk tubuh yang sudah tak lagi muda

Untuk rasa sayang yang tak pernah pupus oleh masa

Dan untuk setiap doa yang tak pernah ada kata lupa


Ibu...

Engkau lah dermaga dalam setiap pelayaranku

Rumah dalam setiap kepergianku

Candu dalam setiap kehangatanmu

Dan sesal dalam setiap durhakaku

Ibu...

Tanpamu pagi ku tak akan pernah cerah

Siang ku takkan  pernah berwarna

Dan malam ku tak akan pernah ada kehangatan


Ibu..

Terima kasih untuk doa yang tak pernah surut

Untuk sandaran yang tak pernah lelah

Dan untuk segala pengorbananmu yang belum mampu ku balas.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun