Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Saatnya Perempuan Paham tentang Stabilitas Sistem Keuangan

25 Juni 2019   23:57 Diperbarui: 26 Juni 2019   00:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga yang mereka tawarkan untuk membeli emas dari Ibu-ibu memang berkisar 3 hingga 5 x lipat dari harga beli. Emas 22 K yang waktu itu per gram hanya dibeli seharga puluhan ribu, berani dibeli oleh para pialang dengan harga ratusan ribu/gramnya.

Melihat usaha sandal Bapak yang harus mandek akibat krismon, ibu pun menjual perhiasan emas kepada para pialang yang berulang kali datang kerumah untuk merayu ibu agar mau menjual perhiasannya. 

Hasil dari penjualan emas tersebut masuk deposito perbankan. Bunga deposito waktu itu  relatif tinggi. Dari bunga deposito yang masuk ke rekening tabungan atas nama saya bisa untuk memenuhi kebutuhan sekolah menengah umum saya hingga lulus.

sumber: www.bi.go.id
sumber: www.bi.go.id
Mengingat fase itu, saya sadar betapa penting perempuan memahami stabilitas sistem keuangan dan kebijakan makroprudensial. Terlebih ada 4 sosok perempuan inspiratif yang memiliki peran penting yang tergabung dalam komite stabilitas sistem keuangan. 

Secara makro SSK dan kebijakan makroprudensial akan melindungi lembaga/isntitusi perbankan agar simpanan nasabah aman, suku bunga pinjaman stabil dan iklim investasi lancar. Sementara pada lingkup kecil  masayarakat, SSK dan kebijkana makroprudensial akan sangat mensupport tumbuh kembangnya umkm dengan nyaman tanpa kuatir dengan terjadinya inflasi terlebih krisis moneter.

sumber :


BI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun